IDEAOnline-Sesekali, siapapun pasti pernah punya pengalaman tidur di kendaraan atau ruang tunggu.
Tak jarang sehabis tidur seadanya, kita justru terbangun dengan pegal dan sakit pada tubuh. Ini membuktikan, kita butuh alas tidur yang bisa menunjang tubuh untuk beristirahat total, terutama pada malam hari.
Dengan alas tidur yang tepat, relaksasi yang umumnya hanya berlangsung selama 6–7 jam, bisa benar-benar berkualitas. Bagaimana cara memilih alas tidur paling ideal?
Kita perlu menentukan jenis kasur yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan. Di pasaran, umumnya ada kasur kapuk, busa, memory foam, pegas, dan lateks.
Kapan Waktu yang Tepat Ganti Kasur?
Kasur punya usia pakai yang panjang.
Garansinya pun bervariasi, dari 5 sampai 20 tahun.
Namun tinggal di Indonesia yang curah hujan dan kelembapannya tinggi, usia kasur tak bisa diprediksi. Ada cara sederhana untuk mengukurnya.
Pada kasur lateks, umumnya penurunan kualitas terjadi pada tahun ke-12 sampai ke-20 untuk jenis lateks natural dan pada tahun ke-5 untuk lateks sintetis.
Ciri-cirinya yang paling terlihat adalah kasur tidak segera kembali ke bentuk semula setelah ditekan karena kekenyalannya berkurang.
Pada kasur pegas, umumnya penurunan kualitas terjadi karena oksidasi pada besi pegas sehingga timbul karat.
Selain merusak struktur, karat juga merusak kesehatan dan memicu penyakit hemokromatosis (penyerapan zat besi berlebihan) yang belum ada obatnya.
Baca Juga: Mengejutkan, Penelitian Membuktikan Beternak di Belakang Rumah Diwaspadai Memunculkan Wabah Penyakit
Beberapa tanda kasur berkarat adalah sebagai berikut.
1. Kekuatan pegas turun sehingga area pinggul semakin melesak ke dalam;
2. Ranjang berdecit akibat karat yang sudah menyebar ke seluruh bagian;
3. Tercium bau besi dari serbuk karat yang muncul akibat gesekan antarpegas. Saat ini terjadi, segera ganti kasur Anda demi keamanan dan kesehatan keluarga.
Seputar Bantal
•Bukan tanpa alasan terdapat puluhan jenis bantal di pasaran.
Cara memilih yang paling ideal adalah dengan mencobanya, karena masing-masing orang memiliki kebutuhan yang berbeda.
• Tidur tanpa bantal membuat kepala terlalu mendongak saat berbaring, sehingga mengganggu pernapasan.
Baca Juga: Kisah Sedih Dua Nenek Tuna Netra yang Harus Menghabiskan Masa Tua di Rumah yang Tidak Layak
Sebaliknya, bantal yang terlalu tebal membuat leher tertekuk dan tidak nyaman.
• Belilah bantal yang tidak dikempiskan. Banyak bantal dakron yang dijual dalam plastik kedap udara.
Resikonya, serat dakron akan rusak saat dipadatkan dan tidak akan kembali ke posisi semula sehingga usia bantal menjadi pendek.
Artikel ini pernah tayang diTabloid Rumah 224 (*)