IDEAonline-Artis senior Roy Marten kembali mengungkapkan masa-masa kelam saat terjerat narkoba beberapa tahun silam.
Ayah dari artis Gading Marten ini bercerita ketika awal pertama kali dirinya berteman dengan narkoba hingga akhirnya harus mendekam di penjara.
Seperti diketahui, suami dari Anna Maria pernah merasakan dinginnya sel penjara pada tahun tahun 2006 dan 2007 lalu.
Baca Juga: Tips Bangun Gazebo, Pilih Kayu Kamper pada Lantai, Jangan Lupa Perhatikan Skala Ruang!
Sebagai seorang yang pernah terjerat pada barang haram tersebut, Roy berpendapat jika semua kalangan dan profesi mana pun bisa tersangkut kasus tersebut.
"Artinya gini, ini sebuah isyarat bahwa narkoba di seluruh profesi juga ada. Kalau ada seniman atau artis kena (narkoba), iya, tapi seluruh profesi apa yang (bisa) nggak kena (narkoba).
"Jadi ini petanda kalau Indonesia darurat narkoba," ungkap Roy Marten seperti dikutip Tribunnews.com dari Grid.ID.
Tak hanya itu, dirinya juga terkenal dan jayasejakera 80an, kemudianRoypernah dinobatkan sebagai aktor termahal.
Ini terungkap lewat penuturannya kepada Alvin Adam di acara Alvin & Friends beberapa waktu lalu.
Tak heran, jika kini Roy Marten memiliki sebuah rumah berukuran luas di kawasan Jakarta Timur.
Uniknya, rumah luas ini punya desain bergaya tempo dulu lengkap dengan hiasan ukir-ukiran kayu jati.
Yuk intip deretan potret isi rumah Roy Marten di Jakarta Timur yang dihimpun Grid.ID dari YouTube Alvin & Friends.
1. Halaman depan
Kesan luas langsung tertangkap begitu memasuki bagian depan rumah lantaran kita langsung disambut dengan sebuah halaman yang luasnya bak lapangan bola.
Berbagai pohon tinggi tampak ditanam di sisi kiri dan kanan halaman sehingga menambah kesan asri.
Gaya tempo dulu yang diusung kediaman Roy Marten langsung terlihat di bagian teras lantaran keberadaan gebyok yang terbuat dari ukiran kayu jati yang dipasang di sana.
Bagaimana tidak, berjajar sederet furnitur antik seperti jam, rak buku, serta meja marmer yang semakin menguatkan kesan jadul.
Tak main-main, motor antik berwarna biru miliknya rupanya adalah barang langka di masanya.
"Jangan sembarangan. Ketika kita punya motor ini tahun 60-an seperti punya Lamborghini. Di kota saya, Salatiga pemiliknya cuma 9," Roy mengisahkan.
Pernah merasakan dinginnya dinding penjara akibat kasus narkoba, Roy Marten rupanya sempat menuangkan perasaannya ke dalam sejumlah lukisan.
Baca Juga: Optimalkan Cahaya Alami, Begini Hebatnya Arsitek Dalam Negeri Merespon Iklim pada Fasad!
Kini, lukisan-lukisan itu ia pajang di rumah untuk mengenang masa kelamnya tersebut.
Nuansa berbeda baru terasa di ruang tamu di kediaman Roy Marten karena kali ini didominasi furnitur berbahan anyaman rotan.