Kenapa Tak Mulai Gunakan Material Khas Negeri Sendiri? Ini Alasan Kenapa Bambu Layak Lengkapi Hunianmu!

Sabtu, 13 Juni 2020 | 09:00
FOTO DOK. iDEA-RENOVASI

Kenapa Tak Mulai Gunakan Material Khas Negeri Sendiri? Ini Alasan Kenapa Bambu Layak Lengkapi Hunianmu!

IDEAonline –Karena murah dan mudah didapatkan, bambu banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan furnitur.

Sebagai bahan baku, bambu memiliki sifat-sifat yang baik, antara lain berbatang kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, dan mudah dibentuk.

Tekstur permukaannya pun unik, tidak memiliki mata—seperti pada kayu—sehingga urat-uratnya tampak lebih halus.

Warnanya yang kekuningan, membuatnya terlihat tidak biasa dan tidak “pasaran”.

Karena sifatnya yang tahan lama dan teksturnya yang unik itu, bambu pun mulai digunakan sebagai bahan penutup lantai.

Sebenarnya, masyarakat pedesaan pun dari dulu telah memakai belahan bambu sebagai lantai. Budaya itu kini kembali diterapkan, dengan cara yang lebih modern dan praktis.

Kalau dulu lantai bambu dibuat dari bilah-bilah bambu yang dibelah dan diikat satu sama lainnya, kini lantai bambu dibuat dalam bentuk lembaran, mirip dengan lantai parket kayu.

Cara memasangnya pun serupa dengan cara memasang parket.

Baca Juga: Ruang Baca Mungil dengan Paduan Warna Kontras, Cerah Tak Monoton

Baca Juga: Fakta Diluar Nalar Mengenai Rumah Putih Bergaya Klasik yang Viral Sering Dipakai Syuting Sinetron, Terbongkar Harga Sewanya Tembus Rp 150 Juta per Bulan!

Agar Lantai Bambu Awet

Untuk perawatan sehari-hari, lantai bambu dapat disapu dan dipel seperti biasa. Yang perlu diingat adalah jangan membersihkannya dengan benda-benda runcing.

Dok. Tab RUMAH

Kenapa Tak Mulai Gunakan Material Khas Negeri Sendiri? Ini Alasan Kenapa Bambu Layak Lengkapi Hunianmu!

Bambu memiliki tekstur yang sangat halus, sehingga gampang tergores. Benda-benda seperti hak sepatu sekalipun dapat menggores lantai bambu ini.

Furnitur yang diletakkan di atas lantai bambu sebaiknya diberi pelindung, sehingga tidak menggores lantai.

Agar warnanya tetap cemerlang, lantai bambu dapat di-waxing dan dicoating ulang setiap 2 tahun sekali.

Baca Juga: Masalah Serius Sampah, Dampak Negatif Jika Tak Tertangani dengan Benar

Baca Juga: Tewas di 1 Rumah yang Sama, Warga Tangerang Dikejutkan Temuan Beberapa Mayat Korban Pembunuhan dengan Kondisi Terpencar, Bahkan Balita Tewas di Dalam Drum

Bambu vs Kayu

Sebelum membeli, sebagai bahan pertimbangan, simak dahulu beberapa keunggulan dan kelemahan lantai bambu dibanding lantai kayu.

ibuku/designboom

Kenapa Tak Mulai Gunakan Material Khas Negeri Sendiri? Ini Alasan Kenapa Bambu Layak Lengkapi Hunianmu!

1. Harga lantai bambu memang lebih mahal dari lantai kayu.

2. Bambu lebih keras dan awet dari pada kayu jenis oak (atau kayu sejenis dengan kualitas medium).

Namun warna bambu dapat pudar dalam 2 tahun. Karenanya, jika Anda tidak ingin meng-coating ulang terlalu sering, pilihlah lantai bambu yang berwarna alami (natural color).

3. Bambu lebih mudah tergores dibanding kayu, sehingga tidak dapat digunakan di seluruh jenis ruangan.

Ruangan yang cocok untuk lantai ini adalah ruang yang memiliki aktivitas yang sedikit atau yang jarang dilalui orang banyak, misalnya ruang tidur.

4. Teksturnya lebih halus dari kayu, sehingga tampak lebih natural.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 80

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti