IDEAOnline-Merancang taman sama halnya dengan merancang interior ruangan.
Banyak elemen yang harus ditata agar tercipta sebuah tatanan yang indah dilihat.
Penataan elemen taman harus memenuhi kaidah keindahan dan desain.
Meski sama-sama merancang elemen, merancang sebuah taman sedikit berbeda karena salah satu elemen yang dipakai adalah tanaman.
Banyak orang berpendapat bahwa merancang taman susah.
Padahal, dengan memerhatikan kaidah-kaidah perencanaan taman, kamu pun bisa membuat taman sendiri tanpa harus susah-susah berkonsultasi dengan ahlinya.
Namun, sebelum menuangkan sebuah desain taman ke dalam sketsa kertas gambar, sebaiknya kamu mengidentifikasi terlebih dahulu kondisi lahan taman tersebut.
Identifikasi ini penting, sehingga kamu mudah dalam merancang taman.
Yang kamu perlu ideantifikasi adalah ukuran lahan, posisi, titik keran air, eksisting tanaman, konstruksi bangunan, kodisi dan kontur tanah.
Setelah mengidentifikasi, kamu lalu bisa merancang sebuah taman.
Saat membuat desain taman, kamu harus memerhatikan dasar-dasar perencanaan taman, seperti pemilihan jenis tanaman (meliputi ukuran dan karakter tanaman), warna taman (warna dominan yang hendak ditonjolkan), pola atau bentuk taman, dan proporsi antarelemen taman.
Baca Juga: Taman Tropis Tak Banyak Aturan, Kesan Natural Jadi Daya Pikatnya
1. Memilih jenis tanaman.
Hal mendasar dan harus diperhatikan ketika kamu mendesain taman, adalah jenis tanaman yang dipilih harus tepat.
Untuk memudahkan memilihnya, ada beberapa hal yang diperhatikan, seperti tema atau bentuk taman apa yang akan dibuat, apa fungsi tanaman tersebut, bagaimana kondisi lahan taman, dan bagaimana karakteristik kesibukan kamu sehari-hari?
Tema atau bentuk taman yang akan dibuat tentu sangat terkait dengan pemilihan jenis tanaman.
Jika tema atau bentuk taman adalah taman kering, maka pemilihan tanamannya tentu dipilih tanaman yang perawatannya mudah seperti Bromelia.
Fungsi tanaman juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis tanaman.
Jika tanaman itu difungsikan sebagai fokus taman, biasanya tanaman yang dipilih adalah tanaman pelindung, baik yang berbunga maupun berdaun unik, seperti sikat botol (Callistemon citrinus) atau palem (Palmae).
Kondisi lahan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis tanaman.
Jika kondisi lahan menghadap ke arah timur dan intensitas cahaya matahari pada siang hari terlalu tinggi, maka disarankan memilih tanaman yang tahan terhadap paparan sinar matahari langsung, seperti tanaman pelindung atau tanaman perdu tinggi.
Pemilihan jenis tanaman akan memengaruhi bentuk taman apa yang akan dibuat. Sebuah taman juga bisa hanya terdiri dari 2 atau 3 tanaman saja.
Baca Juga: Jadikan Taman Hortikultura untuk Terapi Fisik dan Psikis segala Usia dan Status Sosial
2. Menentukan warna taman.
Warna taman juga berpengaruh terhadap keindahan taman yang ditampilkan.
Warna ini dihasilkan oleh warna-warna elemen taman, baik elemen lunak maupun keras.
Namun, yang paling berpengaruh adalah elemen lunak.
Seperti teori warna interior, teori warna taman tidak berbeda jauh.
Warna senada atau warna kontras, bisa diaplikasikan dalam desain taman.
Warna hijau adalah warna jamak yang dipakai dalam sebuah taman.
Sebab taman yang dominan warna hijau, bisa membuat mata terasa sejuk ketika memandangnya.
Dalam menentukan warna, kamu bisa bermain harmonisasi warna.
Maksudnya, kamu bisa menggunakan warna senada atau warna turunan dari warna yang mendominasi warna taman.
Sebagai contoh, jika kamu menggunakan warna dominan hijau, maka kamu bisa menggunakan warna turunan hijau, seperti hijau muda, putih, atau kuning.
Namun, kamu pun tidak salah jika memakai warna kontras dari warna dominan. Warna hijau bisa kontas dengan warna merah.
Pemakaian warna merah ini bisa hanya sebagai aksen saja.
Baca Juga: Mengadaptasi Eksisting Rumah untuk Keindahan Desain Taman Kering, Ini Caranya!
3. Membuat pola atau bentuk taman.
Pola atau bentuk taman adalah susunan peletakan tanaman dan elemen keras.
Pola ini dapat juga diartikan sebagar hubungan antarelemen, yang bisa membentuk pola garis, pola melengkung, dan pola alami/campuran.
Pola gans biasanya terbentuk karena adanya pembatas antara elamen keras dan elamen tunak.
Elemen keras meupun elemen lunak bisa disusun dengan membentuk garis tegak Artinya, peletakannya membentuk kotak persegi atau sudutnya lancip.
Pola melengkung adalah pola susunan elemen keras dan tunaknya, berbentuk melengkung atau tidak ada sudut lancip.
Sedangkan pola alami adalah pola campuran antara pole garis dan melengkung. Elemen keras maupun elemen lunak ditata namun tidak terlihat seperti disengaja untuk disusun.
4. Mengatur proporsi antar-elemen.
Perimbangan antarelemen dalam sebuah taman, turut andil dalam perencanan desain taman.
Tujuan utamanya, agar visual taman bisa enak untuk dilihat.
Keseimbangan ini bisa dalam keseimbangan warna, ukuran, maupun ritme.
Keseimbangan ukuran bisa diartikan sebagai susunan elemen yang ada, sebanding dengan ukuran luas lahan atau dengan elemen yang lain.
Sebagai contoh, jika ada tanaman pelindung yang jumlahnya lebih dari satu, usahakan ukurannya sama.
Jika tidak akan membuat taman itu tak nyaman dilihat.
Sedangkan keseimbangan ritme bisa diartikan sebagai keseimbangan peletakkan satu elemen terhadap elemen yang lain.
Keseimbangan ritme ini bisa ditunjukan dengan peletakan tanaman, yang ukurannya sama daiam satu garis lurus.
Selain tanaman, peletakan batu pada jalan setapak juga bisa diaplikasikan dengan keseimbangan ini.
Keseimbangan ritme ini juga bisa ditunjukan dengan gradasi ketinggian tanaman.
Baca Juga: Tips Merawat Taman di Kala Hujan, Perangi Jamur, Genangan, dan Gulma
#BerbagiIDEA