IDEAOnline-Kayu jati belanda atau biasa dikenal dengan kayu peti kermas memiliki pesona yang memikat mata.
Buktinya, meski digunakan sebagai peti kemas, banyak orang yang menggunakan kayu ini sebagai material untuk membuat furnitur atau panel dinding.
Guratan serat kayu yang unik dan harganya yang ekonomis menjadi alasan mengapa kayu ini kian digemari.
Walaupun murah, bukan berarti kayu ini memiliki kualitas yang buruk.
Justru kayu ini memiliki standar kualitas yang mumpuni.
Biasa difungsikan sebagai kayu peti kemas, karena kayu ini memiliki standar kekeringan berskala internasional dan tidak mudah rapuh.
Lalu, di manakah dapat memperoleh kayu bekas ini?
Bila kamu sering melewati kawasan Cengkareng, tepatnya di sepanjang Jalan Outer Ring Road (JORR) Cengkareng menuju Bandara Soekarno-Hatta, kamu dapat dengan mudah menemukan pusat kayu jati belanda.
Para pelaku usaha kayu jati belanda bertebaran di sepanjang jalan JORR ini.
Kamu dapat melihat tumpukan kayu peti kemas yang biasanya diletakkan di depan toko mereka.
- Tersedia Beragam Ukuran
Ada sekitar 30 unit toko di sepanjang Jalan Ring Road Pondok Randu ini.
Tak ada jarak antara toko satu dengan yang lainnya dan produk yang dijual pun tak berbeda jauh.
Baca Juga: Terlalu Banyak Kayu Solid di Pasaran, Tilik 6 Jenis yang Moncer dan Karakternya!
- Harga Bisa Ditawar
Ada yang masih berupa palet kayu, ada pula yang sudah berbentuk balok dan papan.
Mulyadi, salah satu pekerja di UD. Mulya Jaya, mengungkapkan tokonya menjual berbagai ukuran kayu jati belanda, mulai dari ukuran 1m x 10cm hingga 3m x 30cm.
Harganya mulai dari Rp15.000 hingga Rp50.000, tergantung panjang dan lebar kayu.
Semakin panjang dan lebar kayu maka semakin mahal harganya.
- Bisa Pesan Furnitur
Hampir semua toko di sepanjang JORR ini melayani pemesanan furniture khusus kayu jati belanda.
Kamu dapat membeli furnitur yang sudah jadi atau meminta dibuatkan sesuai dengan desain yang diinginkan.
Jenis finishing-nya pun dapat dipilih sesuai desain.
Baca Juga: 4 Kayu Solid Moncer untuk Furnitur, Simak Plus Minus Tiap Jenisnya!
Pemilik UD. Nurhomzah Barokah, misalnya, kerap kali menerima pesanan untuk pembuatan meja dan kursi dari para kontraktor dan pemilik rumah.
Harga disesuaikan dengan jenis finishing yang digunakan dan ukuran yang dibuat.
Untuk furnitur meja standar tanpa gaya dibanderol mulai dari Rp300.000 per buah.
Menariknya, sentra kayu bekas ini tidak mengenal hari libur.
Pedagang di sini bahkan membuka kiosnya selama 24 jam penuh.
Mengikuti zaman dan di masa pandemi, beberapa penjual di sentra kayu jati belanda inipun melayani penjualan dan pemesan secara online.
Baca Juga: Jati Belanda Urat dan Mata Kayunya Memesona, Bekas Peti Kemas yang Naik Kelas
#BerbagiIDEA