IDEAOnline-Setiap keluarga menghadapai tantangan tersendiri dengan masih adanya pandemi Covid-19 dan berbagai dampaknya. Orang tua berperan penting menjaga kesehatan mental dan fisik anak selama mengikuti aturan di rumah saja.
Menyambut Hari Anak Nasipnal yang jatuh pada 23 Juli 2021, perhatian kepada anak secara lebih diserukan di saat menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Kesehatan mental perlu diperhatikan, bukan hanya bagi orang tua, tapi juga anak-anak.
Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus serta hadirnya varian baru dari Covid-19 yang berdampak pada seluruh lapisan masyarakat.
Situasi yang masih tidak menentu, serta banyaknya hal berat yang harus dilalui tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh anggota keluarga.
Baca Juga: Pilih Isoman di Rumah Saja? Ini Syarat Minimal Desain Rumah yang Aman
Penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia bersama Kemendikbud di 12 provinsi terhadap siswa SD-SMA/Kmenunjukkan bahwa pendampingan termasuk saat belajar menjadi faktor sosial dengan pengaruh terbesar dalam menjaga kesehatan mental anak.
Sedangkan bagi orang tua, khususnya yang menjalani WFH - mereka membutuhkan dukungan psikologis, agar dapat menemukan keseimbangan antara pekerjaan (kantor dan rumah) dan pendampingan anak.
Fakta ini menunjukkan bahwa orang tua perlu berbagi peran dan memaksimalkan dukungan lingkungan yang ada termasuk perangkat rumah tangga, untuk membantu menjaga keseimbangan antara menjaga kesehatan mental diri dan anak.
Pentingnya orang tua untuk menjaga kesehatan mental diri dan anak disampaikanPsikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
Ditambahkan Vera, kecemasan yang dialami anak umumnya dipengaruhi oleh situasi di sekitarnya termasuk bagaimanaorang tuamenyikapi sesuatu.
Baca Juga: Sudah Sembuh Covid-19, Lakukan Latihan Pernapasan seperti Ini agar Tak Batuk-Batuk Lagi
Baca Juga: 3 Siasat Mudah Atasi Panas dan Polusi pada Rumah Tropis di Tengah Kota
Jika orangtua cemas berlebihan akan situasi saat ini misalnya, anakakanikut cemas.
Anak bisa menjadi cemas ketika melihat orangtuanya bertengkar, sedih melihat orangtuanya sakit.
Cemas karena dilarang bermain di luar, tidak bisa bertemu teman,jugaterhadap tugas sekolah yang banyak.
Ketika mengalami kecemasan, anak akan sering terlihat murung, tidak bersemangatsehinggaterkesan malas.
Anak juga lebihemosional, sulit tiduratau bahkantidur terus, pola makan terganggu, menarik diri,sertakehilangan minatatas aktivitas yang biasanya disenangi.
“Tentu tidak mudah bagi orang tua untuk menenangkan diri menghadapi situasi penuh ketidakpastian seperti saat ini. Namun perlu diingat, kondisi mental anak, sangat bergantung pada orang tuanya. Untuk itu, orang tua perlu mengatur siasat untuk terus saling mendukung dalam menghadapi situasi penuh tantangan seperti saat ini,” ujar Vera.
Berkomitmen menjadi mitra keluarga Indonesia, Beko—Europe’s number 1 freestanding home appliances—terus mendukung masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat dengan menghadirkan berbagi produk yang menjadi solusi bagi para penggunanya di rumah.
Diharapkan rangkaian produk ini dapat mengurangi beban pekerjaan rumah tangga danteknologi yang dibenamkan pada setiap produk memungkinkan penggunanya untuk hidup lebih bersih dan sehat. Membawa kualitas ala profesional di rumah penggunanya," ujar Ali Cagri Gonculer, Country General Manager Indonesia, PT Beko Appliances Indonesia.
Untuk menjaga kesehatan mental baik pada orang tua maupun anak, Beko bersama Psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo berbagi 4 tipsberikut.
1. Memberikan pemahaman.
Memberi pemahaman tentang kondisi saat ini secara garis besar pada anak, dengan menggunakan buku cerita, video ataupun animasi yang menjelaskan kondisi saat ini dengan singkat.
Kecemasan anak dapat timbul ketika dia melihat banyak yang sakit.
Jelaskan pada anak bahwa sudah ada tindakan-tindakan yang diambil untuk mengatasi situasi, juga adanya langkah-langkah pencegahan yang telah menjadi rekomendasi.
Salah satu tindakan pencegahan yang direkomendasikan adalah dengan menjaga kualitas udara di rumah agar tetap bersih dan bebas dari virus.
Air Purifierdari Beko dilengkapi 3 lapisan filter Hepa 13 yang dapat dengan mudah dilepas dan dicuci.
Perangkat ini telah teruji oleh Airmid mampu mengurangi virus Influenza A (H1N1) di udara hingga 99,9% dalam waktu 30 menit.
2.Libatkan anak.
Melibatkan anak dalam tindakan-tindakan untuk mengurangi penularan. Anak di usia tertentu bisa mulai dilatih untuk bertanggung jawab dalam mensterilkan berbagai benda.
Anak dapat turut ambil peran dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga dirinya dan juga orang lain sehingga dia dapat juga menjadi pahlawan bagi orang lain atau keluarganya.
Baca Juga: 4 Hal Sering Dilupakan untuk Menjaga Kesehatan Kamar Tidur, Cek Yuk!
Ajak anak untuk membersihkan alat belajar, mainan, atau pesanan makanan dari luar, sebagai langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
HygieneShield Cabinet Sterilizerdari Beko terbukti membantu membunuh bakteri dan virus termasukHuman Ccoronavirus 229E, Escherichia Coli, dan Staphylococcus Aureus,yang menempel di permukaan benda.
Penggunaannya pun mudah dan terdapat sistem pengaman pada pintu kabinet di mana cahaya UVC akan mati saat terbuka walaupun waktu sterilisasi belum selesai.
3.Rutinitas yang terjadwal.
Rutinitas yang terjadwal membantu menenangkan anak karena dia tahu apa yang akan terjadi dalam kesehariannya.
Sesuatu yang dapat diprediksi dan berjalan secara konsisten membuat anak merasa aman dan nyaman.
Diskusikan dan berbagi peran dengan pasangan dalam pendampingan belajar, juga membuat kegiatan yang variatif seperti menggambar, membuat prakarya atau memasak bersama.
Lakukan secara menyenangkan, karena anak akan terpengaruh oleh bagaimana reaksi orang tua dalam menyikapi sesuatu.
Membuat kreasi menu makanan tertentu bisa menjadi pencapaian tersendiri bagi anak.
Dengan menggunakanBeko Less Oil Cooker,orang tua dan anak dapat mengkreasikan menu favorit seperti kentang goreng, nugget ayam serta aneka kue dengan lebih sehat dan mudah.
Kegiatan ini juga dapat menjadi ritual rutin yang bisa membuat anak merasa dekat dan aman bersama orang tuanya.
Baca Juga: Green Kitchen dan Tips Memasak Ala Chef Spesialis Makanan Sehat
4.Manfaatkan teknologi.
Baca Juga: Mencuci Pakai Mesin, B ikin Baju Pudar Warnanya dan Luntur, Hindari dengan Trik Ini!
Bukan hanya untuk berkomunikasi dengan kerabat dan mendukung aktivitas belajar, teknologi juga dapat membantu memastikan kebersihan dan higenitas di area rumah, untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan lebih bagi anak dan keluarga.
Orang tua dapat berbagi beban dengan teknologi yang mendukung kenyamanan rumah sekaligus memperlihatkan kepada anak bahwa pekerjaan rumah tangga adalah kegiatan yang mudah dilakukan.
Salah satunya adalah dengan melibatkan anak dalam kegiatan mencuci, tidak hanya mencuci pakaian tetapi bisa juga mencuci boneka kesayangan mereka.
Beko Washing Machinedengan TeknologiSteamCure Hygiene+dapat membersihkan pakaian dengan teknologi uap panas sehingga hasil pencucian lebih bersih dan mampu menghilangkan 99,9% faktor alergi dengan suhu 60°C yang sudah disertifikasi oleh badan Allergy UK.
“Di masa pembatasan, kondisi rumah yang nyaman, serta kerjasama antar anggota keluarga merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Terkait kebersihan dan higenitas di area rumah, rangkaian produk dari Beko dapat menjadi solusi yang telah teruji dan mampu mendukung masyarakat untuk tetap sehat dan #LiveLikeAPro,” tutup Ali.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)