Mengenal Sistem DAKU pada Pembuatan Taman Atap, Porositas Sangat Baik dan Bisa untuk Atap Datar maupun Miring

Minggu, 15 Agustus 2021 | 12:45
arsitag.com

Ilustrasi taman atap manfaatkan dak rumah.

IDEAOnline-Taman atap dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu taman atap ekstensif dan intensif.

Kedua jenis ini dibedakan menurut elemen pembentuknya yaitu jenis, ragam tanaman, dan ketebalan media tanam.

Meskipun sama-sama menarik, keduanya memiliki detail pembuatan, peruntukan fungsi utama dan tingkat pemeliharaan yang berbeda.

Baca Juga: Sempat Dipersiapkan Sebagai Kebutuhan Dasar, Ini Alasan Warga China Butuh Selimut Api

Baca Juga: 6 Fakta Taman Atap bisa Selamatkan Bumi, 3 Kesalahan saat Membuat

Salah satu sistem yang cocok diterapkan untuk membuat roof garden ekstensif adalah Daku System.

Teknologi sistem DAKU (Daku System) berasal dari Jerman.

Meski demikian, teknologi ini sudah banyak diterapkan di negara-negara Asia, seperti Singapura, Malaysia, Philipina.

Idea.Grid.Id

Atap hijau atau taman atap di atap bentuk miring.

Menurut Ir. M. Arfa Chandra (Technical Manager PT Hitchins Internusa, agen tunggal Daku System di Indonesia), media tanam yang digunakan pada Daku system adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Memainkan Pola Pasang Homogeneous Tile untuk Hadirkan Suasana Eksterior ke Dalam Ruang, Trik Memasang dan Merawatnya

Baca Juga: Ibu-ibu Ternyata Tinggal Siram Air Garam ke Lantai Kamar Mandi, Siapa Sangka Ini yang Akan Terjadi dalam Semalam!

1. Untuk tanaman groundcover dan semak berperakaran dangkal, berat total terhadap pembebanan hanya 150 kg/m2 dengan ketebalan lapisan ±17 cm, termasuk media tanam.

2. Kapasitas penyimpanan air pada DAKU element 16 liter/m2 plus 39 liter/m2 yang terserap media subtrat (total 55 liter/m2) sehingga dapat menghemat konsumsi air.

3. Low maintenance, pemeliharaan cukup pemupukan 1 kali per 6 bulan, frekuensi penyiraman tak terlampau sering, dan tak perlu penggemburan media.

4. Dapat diaplikasikan pada atap berpelat datar maupun miring dengan kemiringan hingga 30 derajat. Roof garden bisa lebih ringan dan tipis.

Beban Lapisan Saat Basah pad ataman atap yang dibuat dengan system DAKU adalah:

Baca Juga: Ibu-ibu Ternyata Tinggal Siram Air Garam ke Lantai Kamar Mandi, Siapa Sangka Ini yang Akan Terjadi dalam Semalam!

Baca Juga: Atasi Angin Kencang dan Panas Ektrem pada Taman Atap di Rumah Tropis

Dok. HITCHINS

Lapisan konstruksi pada taman atap sistem DAKU.

Sistem penyimpanan air pada system ini adalah, air siraman atau air hujan akan ditampung ke dalam mangkok-mangkok yang ada.

Sedangkan kelebihan air akan mengalir melalui sistem drainase yang tersedia.

Kapasitas penampungan air hingga 16 liter/m2 (Tipe FSD20).

Keunggulan media tanam pada Daku System ialah bobotnya ringan, perpaduan organik dan inorganik (berupa substrat letusan gunung berapi), tidak mengalami pemadatan selayaknya media tanam tanah, berporositas sangat baik sehingga menjamin kelancaran drainase, mampu menjerap tanah dan unsur hara secara optimal. Selain untuk roof garden, media tanam ini bisa juga diaplikasikan pada taman ground level.

Membangun taman atap dengan menggunakan Daku System menelan biaya sekitar Rp 800 ribu – 1,2 juta/m2 lantaran material yang digunakan masih impor.

Tahapan pelaksanaan proses instalansi struktur roof garden ekstensif dengan menggunakan sistem DAKU sebagai berikut.

  1. Lapisan waterproofing diaplikasikan pada permukaan beton atau plester dengan kemiringan yang telah disesuaikan.
  2. Selanjutnya dipasang Daku element yang terbuat dari bahan polystyrene dan berfungsi sebagai water storage.
  3. Sebagai separator dan penyaring media tanam digunakan Daku stabilfilter, terbuat dari polypropylene fleeces dengan berat 230 gr/m2 dan tebal 1,2 mm.
  4. Daku substrate, sebagai media tanam pengganti tanah ditempatkan dengan ketebalan sesuai kebutuhan tanaman.
  5. Tanam dan tata hijauan sesuai rancangan desain taman atap yang telah direncanakan.
Baca Juga: Dana Cupet Bisa Bikin Taman, Ini Daftar Tanaman Harga Terjangkau

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti