Construction Review dan Fortune: Profil 10 Biro Arsitek Terbaik di Dunia 2021 (Bagian 2)

Kamis, 20 Januari 2022 | 08:00
Kompas.com

Ilustrasi

IDEAOnline- Berdasarkan omset, skala proyek, dan pengelolaan perusahaan, situs konstruksi Construction Review dan Fortune rilis 10 firma arsitektur teratas di dunia 2021.

Bangunan merupakan bagian penting yang tak terpisahakan dari lanskap sebuah kota.

IDEA Lovers pasti pernah melihat bangunan nan indah, berada di berbagai belahan dunia.

Kebanyaan dari bangunan tersebut merupakan rancangan firma-firma arsitektur terbaik.

Tak hanya menawarkan rancangan yang indah, namun kekuatan gedung juga menjadi jaminan.

Terlebih hingga sekarang banyak permintaan untuk pembangunan kota pintar sehingga dalam pembangunannya harus melibatkan firma arsitektur terbaik.

Artikel ini merupakan bagian kedua dari serial yang mengulas profil masing-masing firma arsitek.

Bagian pertama dapat disimak dalam tautan ini: Construction Review dan Fortune: Profil 10 Biro Arsitek Terbaik di Dunia 2021 (Bagian 1)

Berikut 10 firma arsitektur teratas di dunia 2021, berdasarkan omset, skala proyek, dan pengelolaan perusahaan menurut situs konstruksi Construction Review dan Fortune.

Baca Juga: Construction Review dan Fortune: Profil 10 Biro Arsitek Terbaik di Dunia 2021 (Bagian 1)

Baca Juga: Telah Dibuka di Florida, Museum Gerakan Seni dan Kerajinan Amerika karya Arsitek Alberto Alfonso, Ada Apa Saja di Dalamnya?

  1. Foster and Partners (Inggris)
Foster and Partners telah ada sejak tahun 1967 dan berada dibawah pimpinan sang aristek andal asal Inggris, Norman Foster.

Perusahaan ini bermarkas di Inggris dan telah memiliki 1.600 karyawan serta jaringan kantor cabang di seluruh dunia.

Karena kontribusinya dalam bidang aristek, firma ini telah menerima banyak penghargaan seperti Aga Khan Award (sekali) dan Stirling Prize( tiga kali).

Beberapa proyek yang pernah dikerjakan oleh firma ini termasuk Jembatan Milenium, Stadion Wembley yang baru, Gherkin (30 St Mary Axe), dan Balai Kota Inggris.

Pada 2019, Foster and Partners melaporkan besar pendapatan yang mereka dapatkan adalah sebesar 258 juta poundsterling atau Rp4,8 triliun.

  1. Gensler (AS)
Gensler merupakan perusahaan yang berbasis di AS dengan telah operasi kurang lebih pada 48 kota di seluruh dunia.

Perusahaan ini memiliki lebih dari 6.000 karyawan dan berhasil meraup pendapatan sebesar 1,2 miliar Dolar AS (Rp 17,2 trilyun) pada tahun 2018.

Gensler telah beroperasi sejak tahun 1965 dan memiliki kantor pusat di San Francisco.

  1. HDR (AS)
Perusahaan ini telah terjun dalam industri arsitektur dunia sejak tahun 1917 dan memiliki kantor pusat yang berlokasi di Ohama.

HDR memiliki lebih dari 225 kantor di Eropa, Australia, dan Asia dan memiliki lebih dari 10.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia.

Perusahaan milik karyawan ini memiliki omzet hingga 2,2 miliar dolar AS (Rp31,6 trilyun) per tahun.

Baca Juga: Tips jika Memilih Kontraktor yang Berbeda dari Rekomendasi Sang Arsitek, Apa Beda Kontraktor dan Pemborong?

Baca Juga: Tips Pakai Jasa Arsitek untuk Membangun Rumah, Apa Keuntungan yang Didapat Pemilik Rumah?

  1. Heerim Architects and Planners (Korea Selatan)
Didirikan pada tahun 1970, Heerim adalah perusahaan arsitektur terbesar di Korea Selatan.

Perusahaan ini memiliki 1.200 staf dan menawarkan berbagai layanan termasuk konstruksi, penerangan, dan manajemen.

Heerim memiliki kantor pusat di Seoul dan memiliki 13 kantor yang tersebar di seluruh dunia untuk menjalankan misi globalnya.

  1. HKS (AS)
HKS merupakan firma arisitek internasional yang berlokasi di Dallas, Amerika Serikat dan didirikan oleh Harwood K. Smith dan istrinya Kate pada tahun 1939.

Firma ini telah mengerjakan banyak proyek bergengsi seperti resor Atlantic Paradise Island di Bahama, 311 South Wacker Drive di Chicago, dan sejumlah stadion di seluruh AS.

HKS telah mempekerjakan 1.400 orang di 24 kantor cabang. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul 10 Biro Arsitek Terbaik di Dunia (Bagian 2)

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #Rumahminimlais

(*)

Tag

Editor : Johanna Erly Widyartanti