Rumah bertingkat kerap menghadapi masalah akibat cuaca. Apalagi di daerah tropis, yang bermusim hujan dan kemarau/panas. Masalah di rumah sewaktu musim penghujan, misalnya, adalah tempias air hujan.Memang, kemiringan atap rumah diharapkan bisa melindungi deraan hujan dan sinar matahari. Namun seringkali desain atap itu tak bisa melindungi secara maksimal.Teras menggantung ini bisa jadi salah satu solusinya. Untuk menghindari tempias, Edward Kowara, sang pemilik, membuat teras yang dimajukan 1m. Teras yang tampak menggantung ini di lantai dua. Posisinya berdekatan dengan ruang duduk.Teras memakai sistem konstruksi ringan. Rangka utama memakai baja hollow 5cmx5cm. Diperkuat dengan pelat baja dan besi beton. Besi beton 6mm ini dirangkai secara zigzag mengelilingi rangka bagian atas dan bawah. Tinggi rangka teras sekitar 2,5m. Edward mengibaratkan rangka teras sebagai sarang karena dari ujung ke ujung tertutup semua.Panjang teras 9m sesuai dengan panjang sisi depan rumah. Tiang (rangka utama) baja hollow membagi panjang menjadi tiga bagian, masing-masing 3m. Tiap bagian dibagi dua oleh rangka pendukungnya. Di setiap 1,5m terdapat empat daun jendela --dua di atas dan dua di bawah. Bila cuaca di luar rumah cukup bersahabat, semua jendela bisa dibuka. Sebaliknya, jika cuaca buruk, jendela ditutup semua. Bagian dalam rumah pun terlindungi.Lebar teras yang 1m itu berada di depan rumah. Lantainya tersusun oleh 44 bilah kayu selebar 18cm. Ketinggian lantai teras sejajar dengan lantai di dalam rumah. Semua kayu yang dipakai adalah jenis damar laut, yang cocok sebagai kayu eksterior. Sifatnya keras dan tahan cuaca, cukup diberi finishing pelitur. Sementara permukaan baja diberi lapisan antikarat.Oh ya, teras dimanfaatkan untuk menyimpan tanaman dalam pot. Pemandangan jadi menyejukkan. Jika bersantai di ruang duduk, rasanya adem. Di rumah ini tak khawatir cuaca di luar berubah-ubah. Tempias air hujan tak lagi masuk.Foto: iDEA/Richard Salampessy
Fasad Cantik Berteras Gantung. Keren!
Selasa, 04 Juni 2013 | 11:39
Devi F. Yuliwardhani
Tag
Editor : Devi F. Yuliwardhani