Tak Ikut Tren Arus Utama, Pelaku Industri Mebel Lokal Sasar Pasar Kelas Atas

Kamis, 25 Oktober 2018 | 12:30

Lea Avilia Aziz sedang menjelaskan kondisi desainer lokal

IDEAonline -Pelaku industri mebel lokal sudah mulai bangkit dan meningkatkan produk-produknya agar bisa dinikmati oleh para pelaku industri perhotelan di Inonesia.

Namun, untuk mewujudkannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu adanya usaha dari para desainer lokal yang kesulitan mendapatkan bahan-bahan furnitur.

Ketua Himpunan Desainer Mebel Indonesia Ira Samri mengatakan bahwa industri mebelsempat mengalami kesulitan dalam mencari para desainer muda.

Baca Juga : 3 Inspirasi Desain Coffee Table Terbaru, Ruang di Rumah Tambah Ciamik

Pembukaan Hospitality 2018 di JI Expo Kemayoran, Rabu (24/10)

Namun,perlahan-lahan industri mebel Indonesia sudah mulai kelihatan perkembangannya.

Ira mengaku, pelaku industri mebel lokal akan kesulitan jika ingin mengikuti tren arus utama yang mampu menjual dengan harga miring.

"Agak sulit ya, karena kebanyakan industri import masih mendominasi di dalam negeri dengan harga miring. Sementara kita kesulitan mendapatkan bahan-bahan tertentu, sehingga kami lebih memilih menyasar pasar kelas atas dengan kualitas yang jauh lebih baik dengan pengerjaan yang lebih detil," ujar Ira saat ditemui di acara pembukaan Hospitality 2018 di JI Expo Kemayoran, Rabu (24/10).

Chantal Coffe table

Baca Juga : Mengeksplorasi Arsitektur di Indonesia Melalui Kompetisi Desain

Meski begitu, pelaku industri lokal Indonesia sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Menurut Lea Aviliani Aziz, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Pusat, penggunaan produk lokal pada industri perhotelan sudah mencapai angka yang baik.

"Sekitar 60 - 70% hotel di Indonesia, sudah mulai menggunakan produk lokal. Ini yang harus kita tingkatkan lagi," ujarnya saat ditemui di acara pembukaan Hospitality 2018 di JI Expo Kemayoran, Rabu (24/10). (*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti