Laporan Majalah IDEA 144
IDEAonline - Sebuah rumah rasanya belum terasa sejuk jika tidak didukung tatanan lanskap yang mampu menghadirkan alam ke dalam hunian.
Suasana asri ini dapat terwujud dari hijaunya tanaman, suara gemercik air, atau tata pencahayaan yang didesain dengan cermat.
Untuk mendukung suasana tersebut, di rumah ini dibangun sebuah vertical garden pada dinding yang berbatasan dengan kolam renang.
Tampilannya sengaja dibuat senatural mungkin dengan membiarkan tanamannya tumbuh lebat.
Sebab, kembali pada konsep utama, si arsitek lanskap ingin memberikan kesan alami pada taman dengan tidak memangkasnya.
Baca Juga: Kegiatan di Rumah Selalu Libatkan Lantai, Yuk Ketahui Jenis Pembersih Lantai yang Tepat
Ini juga menyebabkan taman tidak perlu banyak perawatan.
“Ada jenis vertical garden yang lebih formal, sehingga perlu dipangkas.
Baca Juga: Kegiatan di Rumah Selalu Libatkan Lantai, Yuk Ketahui Jenis Pembersih Lantai yang Tepat
Itu akan lebih banyak maintenance.
Sedangkan konsep alami seperti ini akan lebih mudah karena low maintenance,” jelas Andrew Sucandra, arsitek lanskap vertical garden ini.
Komposisi jenis tanamannya pun lebih beragam.
Ada sekitar lebih dari 15 jenis tanaman pada green wall tersebut.
Antara lain pakis, bromelia, dan philodendron. Ini juga dimaksudkan untuk memunculkan kesan natural.
“Kalau hanya satu jenis tidak akan nampak natural,” tambah Andrew.
Agar menambah tampilan natural, batuan andesit yang di-coating dengan warna hitam dan batuan paras kebumen dipilih untuk melapisi dinding di sekitar taman vertikal.
Vertical garden ini bersebelahan langsung dengan ruang keluarga.
Baca Juga: Mengepel dengan Air Hangat Dipercaya Lebih Efektif Membunuh Kuman!
Agar taman ini dapat dinikmati langsung dari dalam rumah, antara interior dan ekterior dibatasi oleh dinding kaca transparan.
Oniks bercahaya
Pada green wall, terdapat permainan lampu yang memukau sehingga taman akan terlihat indah di kala malam.
Baca Juga: Mengenal Gaya Hidup, Tilik Hunian Seluas 120 M yang Mengidentifikasi Gaya Hidup Pribadi
Ibarat seperti bulan yang bersinar, cahaya di tengah vertical garden menjadi point of view di area ini.
Lempengan batu oniks dipilih karena karakternya yang transparan mampu menembus cahaya dari sinar lampu.
Selain itu, terdapat permainan cahaya di bagian bawah greenwall, yang memberikan efek pencahayaan pada bebatuan di bawahnya.
Ini akan menciptakan dimensi pada taman yang terletak pada dinding ini. Dengan begitu, suasana taman dapat dinikmati penghuni baik di siang maupun malam hari.
(*)