Bagi sebagian orang, desain adalah sesuatu yang berkaitan dengan tren. Pendapat itu tak sepenuhnya salah, karena kemajuan desain memang menunjukkan perkembangan suatu peradaban. Posisinya hampir sama dengan seni. Namun, sebenarnya desain adalah sebuah sarana untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Maka, jauh sebelum green designdigaungkan, sebenarnya para desainer telah dituntut untuk menghasilkan karya-karya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Artinya, desain yang dibuat mampu mengeliminasi dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Para desainer menyebutnya sebagai sustainable design.
Walau tak banyak memberi kontribusi terhadap dunia desain, Anda juga bisa menerapkannya di rumah. Contohnya dengan membawa pemahaman tersebut ke dalam konsep hunian Anda. Lihat dapur ini sebagai contoh. Kayu asli digunakan di seluruh bagian kitchen set, tanpa pelapis sama sekali. Memang, beberapa kalangan menyebutkan penggunaan kayu sebaiknya dikurangi karena luas hutan yang semakin menyusut. Tapi, sebenarnya kayu merupakan material yang paling ramah lingkungan. Apalagi, jika dibiarkan tanpa finishing. Selain tak mengandung bahan kimia, material ini sangat tahan lama dan bisa didaur ulang.
Sebenarnya, menggunakan kayu tak masalah, kok. Namun, pastikan bahwa kayu yang Anda beli telah bersertifikat alias legal. Ingat selalu bahwa kerusakan hutan disebabkan oleh penebangan pohon secara ilegal.
Kalau mau lebih ramah lingkungan dan hemat biaya, manfaatkan saja papan kayu bekas. Dijamin tak kalah cantik dibanding yang baru. Gabungkan saja dengan lantai dan dinding yang hanya berlapis plester. Aneh? Tentu tidak. Bahkan, seperti inilah tren desain modern di Eropa saat ini. Serba rapi dan, tentunya, ramah lingkungan.
Foto: iDEA/Tri Rizeki Darusman