Sosok town house tiga lantai ini tak mencolok. Bangunannya sama dengan bangunan-bangunan tetangga. Pepohonan hijau yang tak terlalu tinggi di depan rumah mengurangi kesan bangunan yang menjulang tinggi. Permainan tinggi pepohonan menampilkan gradasi ketinggian, yang bisa memberikan kenyamanan visual pada komposisi lansekap dan bangunan.
Setelah naik anak tangga menuju teras, terlihat ruang tamu yang mungil. Ruang tamu bersanding dengan foyer sebagai area penerima. Letaknya menjorok, sehingga tamu termanjakan oleh privasi yang maksimal.
Foyer memamerkan cermin berbingkai dengan bentuk stilasi. Inilah salah satu solusi untuk menghidupkan ruangan. Pola sulur tanaman menjadi pilihan bentuk bingkai cermin. Tepat mengisi komposisi ruang klasik.
Lantai bawah diperuntukkan sebagai ruang servis dan ruang interaksi. Sementara lantai di atasnya berupa dua kamar anak remaja pria dan wanita. Kamar di lantai dua ini terhubung dengan ruang perantara berupa ruang keluarga. Setiap kamar meimiliki ruang baca dan kamar mandi. Di sini, atmosfer privasi kental terasa.
Lantai teratas menjadi kamar utama yang eksklusif, dengan ruang-ruang pendukungnya, seperti kamar mandi, walk in closet, dan jacuzzi di teras luar. Ruang-ruang yang Saling terhubung dan saling mendukung di lantai teratas laksana puncak pencapaian keeleganan desain dan selera berinterior.
Foto: Dok. iDEA/Martin
Desain: De Mansion