Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rumah dari Bata Beton, Landmark di Lingkungannya!

Devi F. Yuliwardhani - Jumat, 10 Mei 2013 | 09:25
Rumah dari Bata Beton Landmark di Lingkungannya
Devi F. Yuliwardhani

Rumah dari Bata Beton Landmark di Lingkungannya

Mimpi Iben, sapaan M.Ibnu Sina,pemilik rumah, sudah terwujud. Ia memimpikanm rumah unik dan murah dengan material yang khas: material pabrikasi, bukan bata biasa. Dibantu arsitek Wiyoga Nurdiansyah dari SUB Visionary Design, rumah berlantai dua itu menggunakan bata beton. Bata tersebut ditumpuk dan diikat dengan semen instan setebal 3mm.

Dengan cara itu, bata beton saling mengikat erat. Alhasil, meski disenggol benda atau badan orang, tembok tidak bakal ambruk. Ajaib, memang. Menurut Wiyoga, bata beton memiliki karakter yang khas: kuat dan rata. Hal itu, katanya, yang membuat bata beton unggul jika dibandingkan bata biasa. Berkat bata beton, konstruksi rumah terlihat kokoh. Cantik, pula memang banyak manfaatnya. Kata Wiyoga, setiap bata beton sudah ada interlock, sehingga sekali pasang langsung mengikat. Waktu embangunan jauh lebih cepat jika dibandingkan bata merah biasa. Dari sini saja, sudah terlihat penghematan ongkos tukang.

Kalau Anda perhatikan, proses kerja dan kemudahan pemasangan dapat memangkas biaya pembangunan. Kalau perlu bianyanya ditekan agar terjangkau. Itulah yang diharapkan Iben saat membangun rumah. Di rumah Iben, finishing bata beton menggunakan cairan antijamur, bukan cat tembok biasa. Warna cairannyadapat (tidak mengilap), namun tidakmemudarkan warna. Berkat cairan tersebut, bata beton lebih awv

berlumut meskipun digempur hujan dan panas. Keunikan rumah Iben selain bata beton adalah susunan daun jendela. Jendela dibangun dengan lubang yang miring, bukan kotak biasa. Lalu, jendela tidak mengandalkan kusen. Pengikat dan penopang jendela hanya menggunakan engsel pivot dari stainless steel.

Taman depan dan samping punya cerita sendiri. Iben dan Wiyoga merumuskan desain taman yang minim pohon.Mereka beralasan, kalau satu atau dua pohon sudah cukup, buat apa menanam banyak. Lagi pula, pekarangan tidak terlampau luas. Hamparan rumput hijau bukanhanya membuat sosok rumah terlihat menonjol, namun juga tampil bersahaja .Down to earth, begitulah kesan yang.terbangun.

Untuk menikmati taman, Iben menyediakan stepping stone dari koral sikat yang bercampur plester semen.Baginya, menapaki jalan ditengah taman memberi pengalaman ruang yang menarik. Kini rumah Iben bukan hanya menjadi ikon, namun juga landmark di kompleknya. Luar biasa.

Foto: Dok.iDEA/Tri

Lokasi: Hunian M.Ibnu Sina, Jatiwaringin, Bekasi

Desain: SUB Visionary Design (Wiyoga Nurdiansyah, Muhammad Sagitha, Dickie Padmawijaya)

Sumber: iDEA Book, "Rumah Semen"

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular