Anda tak perlu langsung sewot atau membentak-bentak anggota keluarga, bahkan pembantu, jika biaya pemakaian listrik terus melonjak. Coba perhatikan kebutuhan listrik di rumah Anda. Berapa jumlah peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik? Seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan setiap alat? Berapa waktu atau seberapa sering alat tersebut dioperasikan? Lantas, ada berapa banyak dan berapa lama, serta berapa besar daya setiap lampu yang digunakan dalam setiap ruang?
Dengan mencermati hal-hal tersebut di atas, Anda dapat menghitung kebutuhan listrik di rumah. Maka Anda pun dapat memperkirakan, berapa besar biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan. Berikut ini adalahdelapan cara untuk menghemat pengeluaran biaya listrik.
1. Pilih Daya Listrik Sesuai Kebutuhan
Menekan biaya pemakaian listrik dapat diawali dengan menentukan kebutuhan daya listrik yang pas untuk rumah Anda. "Sebelum mengajukan penyambungan listrik ke rumah, konsumen rumah tangga sebaiknya menghitung-hitung kebutuhan listrik sesuai kebutuhan sehari-hari. Ini bisa menjadi langkah awal menekan biaya," kata Sampurno, staf Human PLN Distribusi Jaya dan Tangerang.
PLN menetapkan 17 golongan tarif dasar listrik. Untuk rumah tangga, tarifnya dibagi tiga, yakni R1, R2, dan R3. Golongan tarif ini menentukan biaya pemakaian dan biaya beban. Biaya pemakaian dihitung berdasarkan selisih angka yang ada di meteran listrik pada setiap bulan tagihan.
Biaya beban adalah biaya yang harus dibayar setiap bulan untuk setiap 1.000watt listrik yang tersambung. Biaya beban adalah komponen biaya yang fixed. Artinya, dipakai atau tidak setiap bulan, besarnya tak berubah. Dengan memperkirakan kebutuhan daya, Anda dapat memilih golongan tarif yang sesuai.
Jika memilih daya listrik yang lebih rendah, Anda tidak leluasa memanfaatkan listrik. Sebaliknya jika memilih daya yang berlebih, bakal mubazirkalau tidak dimanfaatkan. Maka pandai-pandailah Anda menghitungnya.
2. Ubah Kebiasaan Menggunakan Listrik
Cara lain menghemat biaya adalah mengubah kebiasaan dalam menggunakan listrik. Langkah ini efektif, terlebih jika listrik di rumah sudah tersambung. Konkretnya adalah dengan menyalakan alat-alat yang menggunakan istrik hanya pada saat diperlukan. Anda pun dapat melakukan cara mempergunakan alat-alat tersebut secara bergantian.
"Cara ini lebih simpel dan bisa diaplikasikan siapa saja," kata Sampurno. Perangkat audio video, misalnya, tidak perlu dinyalakan sepanjang hari. Pergunakan hanya jika ingin menonton acara TV atau mendengarkan siaran radio. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga lainnya, seperti mesin cuci, pendingin ruangan (AC), kompor listrik, water heather, setrika, vacuum cleaner, dan kipas angin.
Satu hal, tambah Sampurno, ketika mematikan alat-alat listrik "Cabut kabelnya dari stop kontak. Beberapa alat, meski sudah dimatikan, ternyata masih berada dalam kondisi standby. Meski tidak besar, kondisi ini tetap menyedot energi listrik.
Bersambung....
Foto: Dok.iDEA