iDEAonline - Fasad memberi identitas pada rumah. Indah tidaknya kesan yang muncul pada bangunan segera muncul ketika melihat fasad. Sebagai bagian dari dinding eksterior, fasad melindungi interior dari cuaca dan lingkungan luar. Aplikasi semen yang tepat menjadi kunci fasad rumah yang tahan cuaca sekaligus awet melindungi ruang dalam. Dinding fasad dari bata menggunakan perekat campuran semen portland dan pasir dengan perbandingan 1:3.
Plesterannya menggunakan semen dan pasir dengan komposisi 1:7 hingga 1:8. Banyak kontraktor dan aplikator yang melapisi plesteran dinding dengan waterproof sebelum diaci. Ini untuk memberi perlindungan agar air dari luar tidak rembes ke dalam, dan sebaliknya mencegah air dari plesteran rembes ke acian.
Biasanya, untuk acian, semen yang digunakan hanya dicampur air, tanpa pasir. Bisa juga semen ditambahkan mil (bubuk kapur untuk filler) dengan perbandingan 1:2 hingga 1:5. Saat membuat acian perhatikan komposisi air dan semen, serta pencampurannya. Terlalu banyak air akan menimbulkan gelembung-gelembung udara pada acian. Akibatnya, setelah diaplikasikan, dinding akan mudah retak.
Begitu pula jika adukan kurang rata, dan banyak penggumpalan. Acian akan mudah retak dan lepas. Sebaiknya semen diaduk rata dan tidak tergesa-gesa. Untuk mencegah hal-hal tadi, lebih baik jika menggunakan semen instan yang lebih pasti takarannya. Masalah yang kerap muncul pada dinding eksterior, apalagi dinding ekspos semen, adalah lumut dan jamur.
Kondisi dinding yang lembap menjadi tempat ideal untuk berkembangnya jamur dan lumut. Hal ini bisa dicegah dengan aplikasi coating waterproof atau water repellent. Perlu diingat, beberapa jenis coating bisa membuat warna semen jadi lebih gelap dan mengilap, sehingga terlihat kurang alami. Gunakan produk yang bukan hanya transparan, tetapi juga tidak mengubah warna semen.