Follow Us

Sumber Cahaya Alami untuk Rumah Ternyata Ada Dua Jenis, Ini Bedanya!

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 10 Oktober 2020 | 14:30
Ilustrasi pemnfaatan penerangan alami untuk rumah.
Dok. Serial Rumah

Ilustrasi pemnfaatan penerangan alami untuk rumah.

Jika sinar matahari jatuh pada sebuah permukaan yang mengkilap, maka ia akan terpantulkan dan menimbulkan rasa silau.

Untuk itu, sedapat mungkin hindari jatuhnya sinar matahari di permukaan yang licin dan mengilap, seperti logam, permukaan lantai (keramik, marmer), dan genangan air.

Baca Juga: Banyak Cahaya Bikin Rumah Panas, Lakukan 8 Trik Ini agar Tetap Sejuk

Ilustrasi pemanfaatan penerangan alami untuk rumah.

Ilustrasi pemanfaatan penerangan alami untuk rumah.

Masalah kedua ialah sinar matahari selalu datang dengan membawa panas matahari.

Jika sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan adalah sinar matahari antara pukul 06.00 sampai 10.00 pagi, maka panas yang masuk ke dalam rumah adalah panas yang dapat menyehatkan ruangan.

Namun sebaliknya, jika yang masuk ke dalam rumah adalah sinar matahari pada pukul 15.00 sampai pukul 17.00, maka panas matahari yang dihasilkan tidak menyehatkan dan patut dihindari.

Oleh karena itu, bangunan yang menghadap ke arah Timur adalah bangunan yang lebih baik mendapat sinar matahari jika dibandingkan dengan bangunan yang menghadap ke arah Barat.

Bangunan yang menghadap ke Barat harus menghindari masuknya sinar matahari sore.

Karena itu, masalah masuknya sinar matahari ke dalam bangunan akan lebih sulit dipecahkan dan me-merlukan banyak material supaya panas sore tidak masuk ke dalam bangunan.

Kesulitan untuk menahan masuknya matahari dari arah Barat adalah tidak memungkinkannya penambahan teritisan bangunan, karena sudut jatuh sinar matahari sore sangat rendah.

Jalan satu-satunya untuk menghalangi masuknya sinar matahari sore adalah dengan membuat penghalang vertikal.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular