Laiknya kediaman keluarga Amrih yang terletak di bilangan Pasar Minggu.
Untuk mencegah kejenuhan, kediaman mereka yang modern kemudian diberi sentuhan tradisional dengan memasukkan benda-benda bergaya Jawa dan Bali ke dalamnya.
Fasad rumah yang bergaya modern kemudian ditambahi beberapa aksesori khas Bali, seperti payung bertingkat, hingga bendera-bendera kecil di taman.
Ini secara tidak langsung memberikan sentuhan Bali yang ringan, namun tetap menarik perhatian.
Bangunannya sendiri tidak dirombak secara keseluruhan, melainkan hanya penyesuaian pada pintu masuk yang menggunakan gebyok saat rumah tersebut direnovasi ulang.
Bagian ini juga yang menjadi point of interest saat memasuki rumah karena terpampang lukisan penari Bali, yang secara tidaklangsung juga berfungsi sebagai foyer rumah.
Sentuhan Tradisional di Bangunan Modern
Sementara, aplikasi gaya Jawa diterapkan melalui pemilihan furnitur furniturnya.
Yang menarik perhatian adalah sekat berukir khas Jepara, yang berpadu dengan bangku dan meja berukir, yang juga didatangkan langsung dari tempat yang sama.
Untuk menambahkan nuansa etnik tradisional di area tersebut, Amrih menggunakan sentuhan batik pada pernak-pernik rumah.