Tujuannya adalah untuk menghindari resiko kecelakaan akibat perilaku hiperaktif anak.
Adapun perilaku hiperaktif anak yang dapat terstimulasi akibat bentuk furnitur yang digunakan adalah sebagai berikut.
- Perilaku menarik laci. Perilaku ini muncul akibat stimulasi yang dihasilkan oleh rak dengan bentuk laci yang terbuka dan mudah ditarik.
- Perilaku mendorong furnitur. Muncul akibat penggunaan furnitur dengan roda sehingga mudah dipindahkan.
- Perilaku memanjat furnitur. Perilaku ini muncul akibat penggunaan furnitur dengan bentuk rangka atau bentuk rak terbuka yang mudah dipanjat.
Baca Juga: Psikolog Sarankan Ini untuk Menata Kamar Anak Berkebutuhan Khusus
Ilustrasi desain furnitur yang memungkinkan dipanjat.
Selain mempertimbangkan faktor keamanan dan perilaku hiperaktif anak, dalam pengolahan bentuk dan pemilihan warna furnitur, perlu mempertimbangkan fungsi dari ruangan yang akan digunakan.
Karena ruang yang memiliki fungsi berbeda tentu membutuhkan persyaratan berbeda yang mendukung fungsi tersebut.
Berdasarkan fungsinya ruangan anak dibagi menjadi dua, yaitu ruang yang digunakan untuk kegiatan fisik dan kegiatan non-fisik.
Kedua ruang ini sama-sama memiliki fungsi edukasi bagi anak namun dengan karakter yang berbeda.
Baca Juga: Inpsirasi Makeover Kamar Anak dengan Tiga Pilihan Tema Warna
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)