Dilansir dari dentistry.com, April Grandinetti, seorang dokter gigi dari Chicago, menemukan bahwa kesehatan mulut pasiennya yang sering menggunakan tusuk gigi dan yang tidak itu sangat berbeda.
Soalnya, benda ini memiliki tekstur yang keras sehingga bekasnya tertera di gigi, gusi, dan mulut.
“Tusuk gigi seharusnya hanya digunakan saat kita benar-benar tidak bisa menemukan sikat gigi atau dental floss. Tidak boleh jadi kebiasaan”, ucap dokter gigi ini.
Penjelasan Dokter Mengenai Tusuk Gigi
Dirinya mengatakan pula bahwa penggunaan tusuk gigi berlebihan bisa merusak enamel atau bagian luar gigi.
Gusi juga jadi mudah terluka sehingga bakteri mudah masuk ke dalamnya.
Infeksi pun mudah mengintai.
Bahkan, gigi yang keadaannya sudah tidak terlalu kuat pun bisa patah atau pecah.
Jika gusi sudah terluka atau terdorong ke bagian dalam, akar gigi yang seharusnya tersembunyi di dalam gusi bisa terekspos.
Jika sudah begini dan kita tetap menggunakan tusuk gigi, akar gigi yang seharusnya menjadi kekuatan gigi pun bisa ikut rusak.