Keesokan paginya, mereka menemukan meteorit itu masih hangat dan tergeletak di dalam sebuah "kawah".
Beberapa tahun kemudian pria pemilik meteorit pindah ke tempat baru tetapi dia tetap membawa batu tersebut selama hampir tiga dekade.
Dia tak menyadari meteorit iu begitu berharga hingga pada Januari lalu sebuah meteor melintasi langit Michigan dan saat jatuh menyebabkan getaran berkekuatan 2 magnitudo menurut Badan Survey Geologis AS (USGS).
Saat pria itu memberikan serpihan meteorit itu kepada Mona Sirbescu, sang pakar langsung mengetahui bahwa benda itu amat spesial.
Setelah melakukan uji coba, Mona mengetahui meteorit itu terdiri atas 88 persen nikel-besi dan 12 persen nikel yang amat langka di Bumi.
Untuk memastikan pendapatnya, Mona mengirimkan serpihan batu itu ke Smithsonian Institution yang memberikan hasil yang sama seperti yang didapatkan Mona.
Mona dan tim ahli di Smithsonian kemudian sepakat menyebut bongkahan coklat itu dengan nama meteorit Edmore.
Dalam banyak kasus, meteorit biasanya dijual ke museum atau kolektor.
Baca Juga : Nyaman! Hunian Meisya Siregar dan Bebi Romeo Bak Villa Mewah di Bali
Pemilik meteorit itu sudah menjanjikan 10 persen dari hasil penjualan meteorit itu untuk universitas tempat Mona bekerja.