"Ini toilet biasa, tapi fesesnya terjebak dalam kantong plastik dan dipisahkan dari urin," lanjut Makkink.
Dengan memisahkan produk limbah, amonia yang ditemukan di urin tidak mencemari feses, yang karenanya dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanah.
"Kombinasi feses dan urin menghasilkan amonia, dan ini juga berlaku untuk kotoran hewan," kata para desainer.
"Kami telah bekerja dengan seorang petani biologis untuk memisahkan keduanya, sehingga kami dapat menggunakan kembali limbah. Tentu saja, pupuk manusia perlu dimanipulasi sebelum dapat menggunakannya, seperti pupuk hewan."
Baca Juga : 4 Cara Jitu Menyimpan Barang di Rumah, Anti Berantakan dan Kesulitan Mencari
Di masa depan, para desainer berharap untuk bekerja bersama pemerintah Belanda untuk membawa toilet ini ke rumah tangga biasa.
Namun, mereka tahu bahwa mentalitas masyarakat terhadap kebiasaan toilet mereka harus berubah terlebih dahulu. (*)