IDEAonline - Masyarakat Bali mengecam pembangunan resor dengan lisensi nama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan menyebut bahwa hal tersebut akan membuat marah para dewa.
Pasalnya, Hotel dan Menara International Trump Bali berkategori bintang enam dan disebut sebagai resor terbesar di Pulau Dewata.
Fasilitas akomodasi ini akan mencakup struktur lebih tinggi dari pohon kelapa. Menurut penduduk setempat, struktur tinggi itu mendekati dewa-dewa dan merupakan penghinaan terhadap alam semesta.
Properti tersebut juga dibangun langsung menghadap candi abad 16 Tanah Lot.
"Jika dia (Trump) memaksakan dekorasi bling bling mewah dan berlebihan di sini maka itu tidak akan bisa terjadi. Jika dia mencoba memaksakan gayanya, kami akan memberikan rekomendasi untuk menentangnya," kata Kepala Desa tempat proyek Trump berada, Made Sumawa.
Mengutip Bloomberg, resor Trump di Bali akan dimulai konstruksinya pada 2018 di atas lahan 140 hektar atau lebih luas dari pengumuman sebelumnya, 106 hektar.
Baca Juga : Walau Terbuat dari Kertas Kursi Lipat Seharga 12 Juta Ini Ternyata Mampu Menampung Hingga Belasan Orang!
Proyek yang bersifat ekspansif tersebut membuat khawatir para petani di sekitarnya karena dianggap bisa mengganggu kesuburan tanah di sana. T
ambahan area permainan golf yang merupakan ciri khas pengembangan properti Trump juga diharamkan untuk dibangun dekat dengan situs suci di sekitarnya.
"Area golf bukanlah hutan dan itu juga tidak alami sehingga bertentangan dengan filosofi menegakkan kesucian candi," ucap Kepala Parisada Hindu Dharma Indonesia I Gusti Ngurah Sudiana.
Lebih lanjut Sudiana mengatakan, hal-hal tersebut masih sensitif di Bali.
Walaupun orang-orang Bali cenderung untuk tidak berbicara, tetapi hal-hal itu berhubungan dengan kesucian candi yang sensitif.