IlustrasiTempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) (KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA)
IDEAonline - Norwegia telah lama mengolah sampah menjadi energi yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu contoh pemakaian energi adalah untuk operasional bus-bus dengan biogas dan seluruh sekolah yang menggunakan listrik.
Selain itu, energi listrik yang dihasilkan dari sampah juga sudah dialirkan ke rumah-rumah.
"Listrik ini mampu menghasilkan energi panas untuk sekitar 5.000 rumah di Oslo, terutama saat musim dingin," ujar Deputy Head of Mission, Kedutaan Norwegia Hilde Solbakken di Kompas Gramedia, Jakarta, Seninn (5/12/2016).
Di Indonesia, kata Hilde, penduduk mungkin tidak memerlukan sistem pemanasan, tetapi justru pendinginan. Namun, menurut dia, cara yang sama bisa diaplikasikan.
Baca Juga : Seluas 27 Meter Persegi, Rumah Bergaya Modern Seharga 142 Juta Ini Dibangun Kurang dari 24 Jam
Di Oslo, ada 3 instalasi besar untuk pengolahan sampah.
Pertama adalah instalasi penyortiran sampah untuk listrik. Kantong-kantong sampah disortir melalui kode warna yang telah ditetapkan.
Kemudian, sampah organik diolah dan diganti menjadi bahan bakar untuk bus.
Sebanyak 300 unit bus yang beroperasi di Oslo menggunakan biogas yang asalnya dari sampah.
"Bus ini tidak menghasilkan polusi dan tidak bising. Sisa-sisa sampah lainnya diubah menjadi energi listrik," kata Hilde.