Pola potong laser membentuk permukaan berlubang nano yang terinspirasi oleh teknik melipat kertas origami yang memungkinkan gelombang suara masuk ke panel dan terjebak di ruang sarang lebah di bagian belakang.
Teknologi ini, yang dulunya dikhususkan untuk pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa, membuat penggunaan material seminimal mungkin dan berarti tidak ada limbah atau polusi yang tercipta selama proses produksi.
Baca Juga : Jadi Bilioner di Usia Muda, Inilah Rumah Serba Pink Kylie Jenner yang Seperti Rumah Barbie
Alih-alih cat, bubur akustik diwarnai dengan dedak gandum yang tidak dimodifikasi secara genetik sehingga menghasilkan palet warna netral yang tenang.
Panel tersedia dalam tiga warna yang sedikit berbeda yang dibuat dengan memasukkan 30 persen atau lima persen dedak gandum, atau tidak ada dedak sama sekali ke dalam bubur kertas.
SelanjutnyaBaux akan melihat menggunakan pewarna alami dari lingonberry, blueberry dan bit, atau mineral untuk mewarnai produk.
Tim membayangkan bahwa karya mereka akan digunakan untuk kedap suara dan dekorasi di lingkungan komunal seperti kantor, restoran, sekolah dan ruang rapat.
"Dalam menghadapi perubahan iklim, polusi lingkungan, dan konsumerisme yang berlebihan, kita sebagai industri tidak lagi mampu mengabaikan peran yang kita mainkan," komentar CEO Baux Fredrik Franzon.
Baca Juga : Tak Takut kotor, Ini 5 Inspirasi Dapur Bernuansa Putih untuk Hunianmu