IDEAonline - Kayu bekas bantalan rel kereta api banyak diburu orang. Selain terkenal kuat, kayu tua ini disukai karena teksturnya yang antik.
Sepanjang rel kereta api, sering terlihat deretan balok-balok kayu sebagai alas rel baja. Balok-balok inilah yang disebut bantalan rel.
Kayu penopang rel yang sudah tua dan aus termakan cuaca harus diganti dengan yang baru, agar kedudukan rel tetap stabil.
Kayu bekas bantalan inilah yang akhirnya dimanfaatkan orang sebagai bahan baku berbagai elemen pada bangunan.
Balok bantalan rel umumnya terbuat dari kayu jati atau kayu besi. Ukuran standarnya, tebal 8 cm, lebar 20 cm, dan panjangnya berkisar 200 cm – 220 cm. Dengan ukuran seperti ini, banyak elemen yang dapat dibuat dari kayu ini.
Apalagi umumnya kayu bekas bantalan rel ini hanya terkikis pada bagian kulitnya saja, sehingga fungsi sebagai balok yang membutuhkan kekokohan masih mampu diemban kayu ini.
Kuat dan Cantik
Orang mengidolakan kayu bekas bantalan rel karena berbagai alasan. Yang pertama adalah kekuatannya. Kayu bantalan rel tidak dibuat dari kayu sembarangan.
Karena tugasnya berat, yaitu menahan beban kereta api, bantalan rel harus terbuat dari kayu yang keras.
Selain kuat, bantalan rel harus tahan terhadap gempuran panas dan hujan.