IDEAonline -Dengan perlakukan khusus, kayu lunak seperti pinus bisa menjelma menjadi kayu keras dengan kepadatan menyerupai jati.
Kayu lunak (soft wood) adalah kayu yang memiliki kepadatan rendah dan memiliki pori-pori besar. Beberapa contoh kayu lunak adalah kayu pinus, cypress, dan cedar.
Kebalikannya, kayu keras (hard wood) adalah kayu yang punya kepadatan tinggi sehingga tahan terhadap cuaca. Kayu jati, balsa, dan mahogani, adalah beberapa contoh kayu yang termasuk ke dalam kategori ini.
Dari segi kekuatan dan daya tahan, kayu keras tentu lebih unggul dibanding kayu lunak, namun dari segi ramah lingkungan, kayu lunak dapat dikatakan lebih ramah.
Hal ini disebabkan pohon kayu lunak lebih cepat tumbuh dibandingkan pohon kayu keras, sehingga ketersediannya lebih banyak dan proses pembaruan pohon lebih cepat.
Nah, karena kayu keras makin lama makin sulit didapat, harganya jadi melambung. Beberapa jenis kayu keras pun sudah dilarang diperdagangkan karena termasuk jenis langka.
Karena itulah, tren penggunaan kayu mulai bergeser. Dari menggunakan kayu keras, menjadi menggunakan kayu lunak yang diberi perlakuan khusus sehingga keawetannya mendekati kayu keras.
Menggunakan Panas dan Tekanan
DuraPine dan ThermoPine memiliki proses pengawetan yang berbeda. ThermoPine diawetkan dengan cara dipanaskan dengan suhu kurang lebih 1900—2120C sementara DuraPine diporses dengan cara ditekan kuat (pressure) dengan tekanan sekitar 150 pon/inch2.
Proses pengawetan DuraPine kurang lebih seperti ini. Sebelum ditekan, kayu pinus terlebih dulu divakum untuk dihilangkan kadar airnya.