IDEAOnline-PT PLN (Persero) menyatakan, salah satu penyebab utama kenaikan tagihan listrik adalah meningkatnya konsumsi selama diterapkannya aturan kerja dari rumah atau work from home (WFH).
Namun, banyak masyarakat yang tidak percaya konsumsinya mengalami kenaikan pada periode tersebut.
Merespons hal tersebut, Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo mengatakan, pihaknya memiliki data konsumsi listrik yakni berupa besaran kWh meter pelanggan setiap bulannya.
Oleh karenanya, apabila merasa ragu dengan besaran kenaikan tagihan yang didapat, PLN siap memberikan data konsumsi listrik pelanggan.
Pelanggan dapat mencocokan data konsumsi listrik dengan cara menghubungi contact center resmi atau posko pengaduan PLN.
"Kalau pelanggan menanyakan ke call center 123 kami punya data. Ketika disampaikan di pelanggan kami bisa melihat riwayat pelanggan tersebut, kami punya kapan dicatat meternya, kemudian fotonya, kemudian ada data pencatatan tiap bulannya," tutur Yuddy dalam sebuah diskusi virtual, Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Ingin Berhemat Biaya Lisrik, Mulai Cermati Pilihan Warna di Rumahmu!
Selain itu, pelanggan juga bisa dapat mengakses data konsumsi listrik melalui website dan aplikasi resmi PLN.
Setelah mendapatkan data, pelanggan dapat mencocokannya dengan angka yang ditunjukan kWh meter.
Yuddy menjelaskan, seharusnya data yang disampaikan oleh PLN akan lebih rendah dibandingkan angka yang ditunjukan kWh meter.