Dalam hal desain perumahan, kebiasaan ini diproyeksi bisa mengubah lanskap kawasan.
Misalnya dalam satu klaster perumahan yang terdiri dari 300 rumah, apabila setiap rumah berbelanja secara daring, maka setiap harinya akan ada kurir yang masuk ke dalam area perumahan.
Tentunya, hal ini dikhawatirkan menimbulkan potensi kejahatan. Apalagi dalam satu klaster perumahan banyak orang yang bebas keluar masuk.
"Bagaimana orang membiarkan orang masuk ke dalam kawasan yang biasanya aman tanpa pagar?" ucap Doddy
Tak hanya di klaster perumahan, kebiasaan baru ini pun juga memengaruhi desain gedung apartemen atau gedung perkantoran.
Dengan masifnya pembelian secara daring lewat aplikasi, pemilik gedung bisa saja mendesain lobi kedua yang diperuntukkan khusus bagi kurir.
"Bagaimana kita mendesain lobi karena tiap-tiap di gedung perkantoran banyak orang mengirim makanan. Bagaimana kita harus menerima? Apakah akan ada lobi kedua?" kata dia.
Doddy menyebut, kebiasaan baru ini bisa saja mengubah desain restoran.
Pemilik restoran kemungkinan harus memikirkan desain ruangan terutama bagi ojek daring selama mereka menunggu pesanan.
Perubahan lainnya adalah adanya parkir sementara di area pertokoan maupun mal.