IDEAOnline-Kenyataan inilah yang akhirnya membuat orang terpaksa mengalihkan minatnya pada kayu.
Ketidaktahanan terhadap pengaruh cuaca (panas dan hujan), juga kerawanannya pada serangan rayap, tak hanya membuat tampilan kayu semakin pudar namun juga kekuatannya akan hilang.
Karenanya, ketika masih tetap ingin mempertahankan kayu, seseorang harus pandai-pandai menyiasati penggunaan dan aplikasinya agar aman dari panas dan hujan.
Akibatnya, hanya di ruang-ruang yang terlindung dari pengaruh cuaca itulah kayu aman digunakan, meski itupun belum menjamin bebas dari serangan rayap.
Kemajuan teknologi menjawab kebutuhan ini.
Sekarang telah beredar di pasaran satu produk material yang bisa dibilang jelmaan dari kayu.
Baca Juga: Mengenal Finishing Furnitur Kayu Non Transparan, Ini Plus Minusnya
Jelmaan, artinya tentu dia bukan kayu asli. Secara visual, sangat mirip dengan kayu, namun, material ini tak mewarisi kelemahan kayu.
Dibuat dengan komposisi bahan 70% semen dan 30% fiber cellulose membuatnya anti-rayap, tahan api, dan tahan cuaca.
Material produksi Thailand yang masuk ke Indonesia tahun 2010 ini, beredar di pasar dengan sebutan Conwood (concrete wood).