Sinar UV-C untuk Disinfeksi Ruang Kantor
Hermawan menyebutkan, sinar ultraviolet–C (UV-C) yang semakin banyak digunakan sebagai salah satu pilihan disinfektan ini, berbeda dengan dua jenis sinar ultraviolet yang sudah dikenal selama ini, yaitu UV-A dan UV-B.
Sinar UV-C tidak bisa dimanfaatkan secara langsung melalui sinar matahari dnegan berjemur, karena sinar ini tertahan di awan atau lapisan ozon karena sifat gelombangnya pendek. Meski tingkat energinya tinggi tapi rantai (perjalanannya) pendek sehingga tak bisa menembus permukaan bumi.
Oleh karenanya, dalam pemanfaatan sinar UV-C diperlukan rekayasa teknologi.
Metode disinfeksi di lingkungan kantor dengan teknik penyinaran ultra violet (UV) tipe C atau UV-C ini efektif karena tidak hanya untuk menyerang virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, bisa juga menghancurkan DNA bakteri dan jamur penyebab berbagai penyakit, bahkan untuk virus yang bermutasi.
Pada panjang gelombang tertentu, sinar UV-C dapat menonaktifkan mikroorganisme dengan cara menghancurkan asam nukleat dan mengganggu DNA mereka, sehingga mikroorganisme tidak bisa melakukan fungsi vitalnya.
Disinfeksi dengan sinar UV-C tidak hanya diterapkan pada permukaan benda, bisa juga mensterilkan udara dan air dari berbagai macam virus, termasuk virus SARS-CoV-2, serta bakteri dan jamur merugikan.
Teknologi Pencahayaan UV-C Signify
Signify memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun dalam mengembangkan inovasi teknologi pencahayaan UV-C. Teknologi pencahayaan UV-C dari Signify dirancang, dipasang, dan digunakan sesuai instruksi keselamatan yang spesifik untuk tiap produk dan diproduksi menggunakan proses industri yang terkontrol dengan baik.
Radiasi sinar UV-C dengan panjang gelombang 253,7 nanometer yang terdapat pada produk Signify telah terbukti efektif menghancurkan DNA dari bakteri, jamur dan virus sehingga menjadi tidak berbahaya.