IDEAOnline-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut jika tahun ini menjadi salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah tercatat dalam catatan iklim Bumi.
Hal tersebut terungkap dalam laporan Status Iklim Global 2020 sementara yang dikeluarkan Organisasi Meteorologi Dunia ( WMO).
Seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (5/12/2020) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan laporan itu cukup menjelaskan dan menjadi peringatan seberapa dekat kita dengan ambang bencana iklim.
"Kebakaran, banjir, topan dan badai semakin menjadi hal yang biasa. Umat manusia berperang melawan alam dan ini adalah bunuh diri. Alam selalu menyerang balik dan hal itu sudah terjadi," ungkap Guterres.
Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim menyerukan untuk membatasi peanasan global di bawah dua derajat Celcius di atas tingkat pra-industri (1850-1900).
Sementara negara-negara akan mengupayakan untuk membatasi kenaikan hingga 1,5 derajat Celcius.
Sayangnya, menurut Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas, 2020 merupakan tahun yang luar biasa bagi iklim Bumi.
Gas rumah kaca di atmosfer, yang menjadi pendorong utama perubahan iklim, mencapai rekor tertinggi tahun lalu dan terus meningkat pada 2020.
Baca Juga: Perubahan Iklim dan Lingkungan Bisa Diketahui dari Warna Laut
Meski pandemi diperkirakan membantu menurunkan emisi karbon dioksida antara 4,2 hingga 7,5 persen, namun CO2 tetap berada di atmosfer selama berabad-abad, sehingga tak banyak memberikan pengaruh bagi planet.