IDEAOnline-Dari sekian banyak pilihan, mau investasiyang mana? Mending beli tanah atau rumah, harus dipikirkan dengan cermat.
Jika berminat pada lahan kosong (tanah), kriteria apa yang kamu pakai dan mesti dibiarkan kosong atau didirikan bangunan?
Setiap orang pasti mengharapkan tingkat pengembalian (return).
Namun faktanya,returndapat menjadi positif alias untung atau kemungkinan menjadi negatif alias rugi.
Berikut beberapa gambaran yang bisa menjadi bekal sebelum Idea Lovers memutuskan membeli tanah (lahan)untuk berinvestasi.
Baca Juga: Bulan Ramadan Saatnya Menata Ulang, Pikirkan 5 Hal ini Sebelum Memilih Furnitur di Rumah Mungil
Baca Juga: Tak Perlu Panggil Tukang, Ternyata Lantai Parket yang Kusam Bisa Dibersihkan dengan Trik Ini!
Dikutip dari buku Taufik Gumulya, CFP, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services, berikut plus minus berinvestasi rumah maupun lahan/tanah.
- Returnyang cukup besar, ini bisa didapat dari data rata-rata kenaikan tanah (di sekitar Jakarta) dalam hal ini Cibubur, Depok dan Serpong per tahun dalam kisaran 15% s/d 30%, tentu tergantung lokasi dan infrastruktur di sekitarnya.
- Biaya perawatan relatif sangat rendah.
- Tidak perlu diasuransi, relatif aman karena tidak bisa terbakar.
- Sulit untuk mendapatkan income tambahan dlm bentuk sewa, dll.
- Lebih sulit dijadikan jaminan utang di Bank jika dibandingkan dengan rumah.
- Semakin luas, semakin tidak likuid karena sulit mencari pembeli yang memiliki banyak uang.
Baca Juga: Kepoin Yuk 5 Home Appliances Baru Berinovasi IoT, Canggih dan Estetis