Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pengelola Bangunan Wajib Tahu, Perangkat UV-C Upper Air oleh Ahli Dianggap Efektif Cegah Penularan Covid-19 melalui Udara di Dalam Gedung

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 09 Agustus 2021 | 10:30
Luminer UV-C upper air dipasang di resto untuk disinfektan udara di ruangan. (Signify)

Luminer UV-C upper air dipasang di resto untuk disinfektan udara di ruangan. (Signify)

IDEAOnline-Pengelola bangunan wajib menerapkan pedoman baru terkait infrastruktur bangunan dalam era adaptasi kebiasaan baru saat dan pasca pandemi Covid-19.

Seperti diketahui WHO, Juli 2021 lalu telah menyatakan bahwa transmisi COVID-19 dalam bentuk aerosol atau partikel halus yang melayang dan bisa bertahan di udara, bisa terjadi di dalam ruangan yang padat dan tidak memiliki ventilasi udara memadai.

Ventilasi yang tidak memadai dalam ruangan tertutup dapat menyebabkan virus dan bakteri bertahan lebih lama di udara, sehingga saat seseorang masuk atau berjalan melewati ruang tersebut dan menghirup udaranya, mereka bisa terinfeksi.

Virus SARS-CoV-2 bisa bertahan hingga 3 jam di udara, karenanya melakukan desinfeksi, termasuk desinfeksi udara, harus selalu menjadi bagian dari protokol kesehatan untuk melindungi diri dan masyarakat dari bahaya mikro-organisme patogen yang tak kasat mata.

Deddy El Rashid, Praktisi Pengelola Bangunan yang juga menjabat sebagai Sekjen BOMA Indonesia dan BOG ASHRAE Indonesia menyatakan, “Penting bagi kita untuk memiliki pedoman yang baru terkait infrastruktur bangunan dalam era adaptasi kebiasaan baru ini. Salah satunya caranya adalah dengan melengkapi alat desinfeksi udara yang aman, efektif dan handal untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruang dan mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui udara, seperti COVID-19.”

Pernyataan ini terungkap dalam diskusi bertajuk “Perlindungan Gelombang Lanjutan: Desinfeksi Udara dalam Ruang dengan UV-C untuk Mengurangi Risiko Transmisi Virus & Bakteri melalui Udara” yang diselenggarakan oleh Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan (5/8/21).

Baca Juga: Virus SAR-CoV-2 Menyebar Melalui Aerosol di Udara, Ahli Epidemiologi Tegaskan Teknologi UV-C bisa Jadi Perlindungan Tambahan di Ruang Tertutup

Luminer UV-C upper air dipasang di plafon kantor sebagai disinfektan udara. (Signify)

Luminer UV-C upper air dipasang di plafon kantor sebagai disinfektan udara. (Signify)

Deddy mengemukakan bahwa untuk bangunan profesional, ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menekan risiko penyebaran penyakit melalui udara, yaitu mengontrol sumber virus sebelum masuk ke gedung, memaksimalkan ventilasi udara, dan memasang alat pemurni atau desinfeksi udara.

“Salah satu teknologi yang paling efektif untuk mendesinfeksi baik udara maupun permukaan adalah dengan sinar UV-C. Terutama pada pada panjang gelombang 253.7 nm atau 254 nm, sinar UV-C diketahui paling efektif dalam menonaktifkan segela jenis bakteri dan virus. Karenanya UV-C disebut juga sebagai GUV (Germicidal Ultraviolet) atau UVGI (Ultraviolet Germicidal Irradiation),” tuturnya.

Ada empat aplikasi UV-C yang dapat diterapkan di gedung-gedung profesional, kata Deddy, yaitu untuk desinfeksi udara di atas ruangan (upper air), desinfeksi udara pada permukaan coil pendingin, desinfeksi pada saluran udara, dan desinfeksi permukaan dalam ruangan.

Dari keempat aplikasi tersebut, menurut Deddy yang mudah dan efektif dilakukan adalah memasang UV-C air disinfection, khususnya jenis UV-C upper air.

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular