“Fasilitas ini sudah diatur untuk berada di sekitar halaman tengah yang terbuka sehingga menjadi pusat dari seluruh pusat penelitian,” papar Spencer.
Fasilitas ini memiliki bentuk sebagai dua sayap paralel di tengah halaman.
Pada lantai atas, fasilitas ini memiliki 28 laboratorium yang sangat fleksibel yang dihubungkan area sosial, sehingga memungkinkan adanya interaksi informal dan pertukaran ide antara siswa dan staf.
Pada lantai dasar, terdapat ruang-ruang belajar, auditorium yang bisa menampung 200 orang, perpustakaan, kafe, dan galeri seni yang menampilkan karya-karya yang berhubungan dengan otak.
Bagian dalam fasilitas ini juga memiliki taman indoor yang dialiri sungai buatan dan terdapat deretan pohon jeruk di sekitar area duduk.
Baca Juga: Vancouver House Dinobatkan jadi Gedung Tinggi Terbaik Dunia 2021, Konsepnya Brilian, menurut Juri!
Semuanya kian sempurna dengan kehadiran atap ETFE yang dapat dibuka.
Partner dari Foster + Partners, Darron Haylock mengatakan konsep laboratrorium seperti ini sangat cocok diterapkan pada skala perkotaan sehingga menciptakan pusat penelitian dan pembelajaran yang benar-benar inklusif.
“Gedung ini terletak tak jauh dari jalur pejalan kaki utama Universitas dan fasadnya mengundang eksplorasi, menarik orang ke dalam untuk belajar tentang kegiatan penelitian,” Papar Darron.
Menyesuaikan dengan konteks pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung, gedung didesain agar lebih sehat dan dekat dengan alam. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Fasilitas Penelitian di Israel Punya Fasad Mirip Saraf Otak
#BerbagiIDEA