IDEAonline - Desain interior memiliki keterkaitan yang erat dengan psikologi.
Ada banyak elemen interior yang dapat memengaruhi kondisi psikologis penggunanya atau menghasilkan efek tertentu secara psikologis.
Mungkin yang sudah umum IDEA Lovers ketahui adalah warna dan pencahayaan.
Namun, selain kedua hal itu, tekstur adalah hal lain yang juga memiliki kaitan dengan psikologi pengguna ruang.
Dilansir dari hausporta.com (12/05/2019), berikut adalah keterkaitan penggunaan tekstur dalam desain interior dengan psikologi.
Ketika membahas tekstur dalam desain interior, tampaknya orang yang lebih bahagia akan menemukan lebih banyak kesenangan dengan adanya banyak warna dan pola di lingkungan mereka.
Di sisi lain, orang yang berpikiran negatif akan cenderung mendambakan dan memberi nilai lebih pada tekstur yang hangat, lembut, dan mengundang.
Jadi bagaimana sains memengaruhi desain ruang kita?
Baca Juga: Mengenal Jenis Gorden, Tampilan dan Fungsinya bagi Ruang. Mana Pilihanmu?
Untuk meningkatkan kesejahteraan emosional, ruangan harus memerhatikan warna, sentuhan, dan tingkat pencahayaan yang paling sesuai dengan keadaan emosional dan fisik mereka yang menggunakannya.
Rumah sakit dan panti jompo harus memprioritaskan penggunaan tekstur dalam desain interior mereka.
Permukaan yang keras, dingin, dan linen kasar, ditambah skema warna putih yang mencolok dan pencahayaan putih yang keras, tidak kondusif untuk perasaan nyaman dan aman.