Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bentuk dan Struktur Atap yang Salah Bikin Rumah Terasa Panas, Cegah dengan 3 Cara Ini!

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 25 Oktober 2023 | 15:20
Ilustrasi atap rumah model pelana (segitiga) dengan wuwungan di bagian tengah.
kompas.com

Ilustrasi atap rumah model pelana (segitiga) dengan wuwungan di bagian tengah.

IDEAOnline-Banyak orang berpikir bahwa dengan menggunakan atap miring dan meniadakan plafon akan menyebabkan ruangan dalam rumah menjadi lebih sejuk. Padahal tidak demikian.

Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi alam dan iklim tempat manusia berada tidak selalu pas menunjang aktivitas yang dilakukannya.

Aktivitas manusia yang beraneka ragam memerlukan kondisi iklim mikro tertentu yang bervariasi pula.

Dengan bangunan, diharapkan iklim luar (makro) yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat dimodifikasi dan diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai.

Baca Juga: Mengenal Taman Atap Intensif dengan Ekstensif, Mana yang Lebih Mudah Pembuatannya?

Namun, usaha manusia untuk “menjinakkan” kondisi iklim luar yang tidak sesuai agar menjadi iklim dalam (bangunan) yang diinginkan seringkali tidak tercapai sepenuhnya.

Dalam banyak kasus, rancangan sebuah hunian di daerah tropis seringkali gagal menciptakan kondisi suhu dan kelembapan yang nyaman di dalam bangunan rumah.

Ketika berada di dalam bangunan, sang penghuni justru seringkali merasakan udara ruang yang panas sehingga kerap lebih memilih berada di luar rumah.

Padahal pemecahan problematik iklim merupakan suatu tuntutan mendasar yang “wajib” dipenuhi oleh suatu karya arsitektur di manapun dia dibangun.

Plafon vs Non Plafon

Mengapa bangunan kuno zaman Belanda dulu memiliki ruangan yang terasa sejuk?

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular