Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Drainase Permukiman Berwawasan Lingkungan, Yuk Dimulai dari Rumah Sendiri!

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 15 Desember 2021 | 21:11
Ilustrasi sistem drainase pembuangan air siraman tanaman maupun hujan di rumah.

Ilustrasi sistem drainase pembuangan air siraman tanaman maupun hujan di rumah.

Jarak minimal dari sumber air adalah 3 m, dari fondasi bangunan 1 m, serta dari septictank 5 m.

Jarak tersebut dimaksudkan untuk menjaga resapan air hujan agar tidak tercampur serta tidak merusak fondasi bangunan.

Baca Juga: 4 Cara Rain Harvesting di Rumah untuk Pasok Air Tanah, Mudah Dilakukan

  • Saluran Pracetak Berlubang
Langkah kedua yang dapat dilakukan adalah membuat saluran air hujan pracetak berlubang.

Saluran ini dimaksudkan untuk mengalirkan limpasan air hujan dan meresapkan sebagian.

Tujuannya untuk menjaga keseimbangan sistem tata air di lingkungan permukiman.

Agar dapat berfungsi dengan baik, panjang saluran air ini perlu disesuaikan dengan jumlah rumahdan luas area permukiman.

Ilustrasi-Paving block bunga di taman, memungkinkan ada resapan air.
insinyur bangunan

Ilustrasi-Paving block bunga di taman, memungkinkan ada resapan air.

Air pun dapat mengalir melalui saluran ini dengan baik dan meresap sebagian.

Agar air tidak tercampur sehingga dapat mencemari lingkungan, saluran ini jangan digabungkan dengan air limbah rumah tangga.

Sebelum digunakan di permukiman, perlu ada perencanaan lokasi dan jalur saluran pracetak ini.

Perencanaan tersebut diikuti dengan penggalian tanah selebar beton pracetak, dengan arah memanjang saluran.

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular