Jadi ketika orang mendengarkan pembacaan firman, mereka bisa langsung melihat visualnya di jendela.
Misalnya peristiwa kelahiran Yesus, di mana akan terlihat gambaran bayi Yesus dikelilingi oleh Yusuf dan Maria.
Lalu ada penggambaran tiga orang majus, gembala, domba, dan malaikat.
Kehadiran jendela-jendela dengan kaca patri tersebut memang mampu menghidupkan kisah-kisah Alkitab, tepat di depan mata para umat.
Jendela gereja pertama kali menggunakan kaca patri sejak abad ke-
Kemudian, sekitar abad ke-12, kaca patri dikenal sebagai bentuk seni yang sah dan terhormat.
Gereja-gereja pada masa itu, kebanyakan dibangun dengan gaya arsitektur Gotik.
Gaya arsitektur ini dirancang memiliki ukuran jendela yang besar.
Untuk mengisi ruang-ruang kosong pada jendela itu, para seniman akan membentuk kaca ke dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Baca Juga: Salah Penempatan, Kaca Patri Jadi Suram, Tips Memasang dan Harganya
Kemudian kaca-kaca tersebut dirakit ntuk menciptakan pemandangan visual yang dinamis.