Caranya adalah dengan menciptakan pintu yang lebih kecil.
Selain itu, sambungan kayu pada konstruksi kubah juga diperkuat.
Kepada Business Insider seperti yang dilansir dari Kompas, Chaltiel mengungkapkan, dia menggunakan drone untuk menyemprotkan campuran tanah liat ke struktur kubah.
Dia menambahkan, dalam setiap kubah diperlukan dua orang operator drone untuk mengoperasikan alat ini.
Arsitek berkebangsaan Perancis ini pernah menampilkan karyanya di acara London Design Festival pada September kemarin.
Baca Juga : Ini Dia 10 Toilet Paling Ekstrem di Dunia, Nomor 7 Bikin Geleng Kepala!
Chaltiel menggunakan drone untuk menyemprotkan campuran tanah liat ke struktur kubah.
Chaltiel menambahkan, kubah ini mampu bertahan selama tiga hari dalam hujan lebat di London.
Ke depannya, Chaltiel sedang menyiapkan proyek pembangunan kubah serupa di Vietnam.
Meski kubah buatannya terlihat sangat sederhana, namun Chaltiel mengatakan, untuk proyek di Vietnam dia akan membangun kubah yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih baik.
Namun Chaltiel menekankan, kubah ini tetap akan menggunakan material alam.(*)