Baca Juga : Berkonsep American House, Intip Dapur Klasik Seharga Rp 25 Juta Ala Desainer Interior Ini
Cork Studio dibangun menggunakan butiran yang dibuang dari produsen gabus anggur.Butiran diubah menjadi blok padat melalui proses pemanasan, yang memicu mereka untuk memperluas dan melepaskan resin alami yang terikat menjadi satu.
Setelahnya, blok dipotong menjadi ukuran slab yang diinginkan, dan bergabung di situs."Tidak ada cladding, rainscreen, rongga, plester atau cat, pelat lantai dasar atau pondasi. Hanya ketebalan gabus tunggal, yang melakukan semua fungsi struktur, kedap air, akustik, api, kedap udara, dan estetika," jelas arsitek.
Baca Juga : Rayakan Bersama Keluarga, Contek 4 Dekorasi Pesta Tahun Baru di Rumah
Dipilih untuk properti termal tinggi, gabus kepadatan rendah digunakan untuk pelat lantai.
Kemudian gabus tersebut dikombinasikan dengan kualitas bahan yang tahan air, hal ini membuat gabus tak memerlukan screed beton atau membran anti lembab.
Jenis gabus yang sama telah digunakan untuk membuat atap yang datar, didukung dengan serangkaian balok kayu yang membantu memperkuat strukturnya.
Untuk memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap beban lateral seperti angin, dinding Cork Studio dibangun menggunakan pelat kepadatan yang lebih tinggi yang dipasang bersama dengan sekrup insulasi yang dapat didaur ulang.
Baca Juga : Inspirasi Desain Kamar Tidur Dengan Sentuhan Khas Peranakan Di seluruh studio, setiap permukaan memiliki sentuhan alami, tanpa pernis beracun, yang berarti setiap bagian dapat dengan mudah didaur ulang setelah masa pakai bangunan.