Setiap objek bertujuan untuk memberikan pendekatan berbeda terhadap desain vegan dan "seni pengurangan."Perancang memulai penjelajahannya menjadi desain vegan dengan Laut Mati - menggunakan air natrium-berat untuk membuat bangku dengan material garam.
Dengan mengumpulkan sisa-sisa kayu yang dibuang dari bengkel tukang kayu, Nevi Pana membangun kursi yang kemudian ia coba perbaiki bersama menggunakan lem vegan buatannya sendiri, yang terdiri dari serat tanaman dan resin kayu.
Namun lem ini tidak berhasil, kata sang desainer kepada Dezeen, karena lem itu tidak cukup kuat untuk merekatkan semuanya.
Baca Juga : Jelang Malam Pergantian Tahun, Inilah 6 Kota di Indonesia yang Direkomendasikan untuk Dikunjungi
Sementara untuk furnitur kedua, ia mengambil bahan-bahan alami yang ia temukan di sisi jalan ketika sedang berpergian di gurun Israel.
Mulai dari daun, batu, dan sisa tekstil, lalu menggabungkannya untuk membentuk sebuah kursi.
Ia kemudian mencelupkan ke dalam air dan "laut mati" selama beberapa bulan hingga muncullah lapisan "kulit" dari kristal garam.
Nevi Pana juga bereksperimen dengan tanah sebagai material furniturnya.