Selain itu, lanskap rumah tinggal biasa dilapisi mulsa, sedangkan rumah tahan api menggunakan bebatuan.
Struktur hunian tahan api juga dilengkapi dengan tanaman dengan jarak 1,5 meter serta dinding yang berjarak 15 sentimeter dari tanah.
"Kami memiliki lanskap yang tidak mudah terbakar. Dalam hal ini, kami memiliki lapisan bebatuan yang berjarak 0 hingga 1,5 meter dari bangunan. Kami juga memiliki tumbuhan di luar rumah yang berjarak 15 sentimeter, dan ditempatkan secara strategis," ujar Gorham.
Jendela dan pintu juga perlu dibentengi dari api.
Baca Juga : Perhatikan 4 Tips dari Para Pakar Ini Sebelum Mengecat Ruangan
Gorham menyebutkan, rumah tahan api yang dirancang memiliki kaca dengan dua lapisan serta pintu yang terbuat dari bahan fiberglass.
(*)
Artikel pernah tayang di Kompas.com dengan judul, "Membangun Rumah Tahan Api" pada 17 Maret 2019.