3. Rangka atap non kayu
Dalam pembangunan hunian modern, rangka atap yang digunakan bukan lagi rangka atap yang menggunakan kayu.
Sebisa mungkin, pemakaian kayu dikurangi, demi menghentikan penebangan liar yang semakin merajalela.
Salah satu material alternatif yang menjadi solusi bagi permasalahan ini adalah rangka atap baja ringan.
Selain “menyelamatkan” kayu, rangka atap ini pun memiliki daya tahan yang lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, ringan—tidak membebani konstruksi di bawahnya, mudah dipasang, serta lebih hemat, mengingat rangka ini dibeli secara sistem, yang telah diperhitungkan oleh para ahlinya terlebih dahulu.
4. Kayu bekas
Konsep recycle atau daur ulang memang bisa diterapkan di mana saja.
Tak terkecuali di bangunan hunian dengan mendaur ulang material-material bekas yang masih layak pakai, khususnya yang terbuat dari kayu, salah satu material alam yang kini mulai dilindungi dan dibatasi pemakaiannya.
Material-material kayu bekas pakai tersebut dari pasar loak furnitur, bongkaran rumah lama, ataupun bongkaran pelabuhan.
Beberapa kayu “bekas” yang bisa kamu pakai kembali antara lain kayu pinus, kayu bangkirai, dan kayu ulin.