Sebab, IKN akan menjadi bagian dan catatan penting sejarah panjang Indonesia.
Baca Juga: Inilah Beberapa Cara untuk Menerapkan Konsep Hijau pada Bangunan
Kedua, koordinasi lintas kementerian melalui 9 kelompok kerja (pokja) terpisah dinilai kurang efektif untuk mensinergikan proses perencanaan dan perancangan multi-scalar dan lintas pelaku.
Maka dari itu, perlu sharing data (berbagi data) dalam satu tempat yang sama untuk menghasilkan rencana matang.
Ketidaktersambungan (poor connection) antara rencana makro dan mikro ini dapat mengakibatkan translasi visi IKN jadi tak terlihat pada pembangunan fisik kotanya.
Ketiga, tata bangunan terutama bangunan strategis perlu diletakan sesuai dengan panduan rancang posisi dan fitur lanskap yang tepat .
Menurut mereka, struktur kota perlu dibentuk secara kuat dan membangun citra wibawa institusi negara tanpa perlu membuat bangunan berlebihan.
Kesan monumental dapat terbentuk karena posisinya di dalam lingkungan sekitarnya.
Simbol-simbol monumental patung garuda dapat diletakkan di ruang publik sebagai penanda dan ruang interaksi masyarakat.