Alih-alih pakai batik, Santi justru memilih kain sarung bermotif kotak-kotak sebagai sentuhan Indonesia pada desainnya.
“Bisa dibilang kain sarung itu Indonesia banget, karena hampir setiap orang pasti punya kain sarung kotak-kotak kan,” ungkap Santi sembari tertawa.
Kain sarung tersebut dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sarung bantal kursi.
Penampilan ruang pun semakin indah lagi dengan goresan mural di dinding dengan tema kehidupan jalanan kota besar di Indonesia.
“Pokoknya desain kantor ini banyak mengambil inspirasi dari keseharian masyarakat yang menggunakan jasa Go-jek,” ungkap Santi.
Laporan ini bisa dibaca selengkapnya di IDEA edisi 181