IDEAOnline-Teori arsitektur menyebutkan bahwa luas bukaan untuk keperluan sirkulasi udara pada sebuah bangunan sebaiknya berkisar antara 40 - 80% dari luas dinding secara keseluruhan.
Ada juga teori lain yang menyebutkan, bahwa luas bukaan sebaiknya sebesar 10 - 20% dari luas lantai.
Hal ini tentunya dapat disesuaikan dengan selera penghuni, bentuk arsitektur bangunan, dan jangan lupa, dengan memmerhatikan arah aliran angin di sekitar rumah.
Selain terkait dengan susunan ruang, besar atau kecilnya bukaan tergantung dari fungsi ruang, apakah ruang tersebut digunakan untuk orang banyak atau tidak.
Misalnya untuk ruang keluarga yang kegiatannya cukup banyak , bukaannya tentu harus lebih besar daripada ruang tidur yang cuma diisi 2 - 3 orang.
Dapur dan ruang-ruang lain yang berpotensi menghasilkan panas harus diberi bukaan yang lebih besar dari ruangan lain.
Lantas, terkait dengan pilihan jenis bukaan, ternyata bentuk-bentuk dan jenis jendela tertentu dianggap bagus dalam mengalirkan udara.
Baca Juga: Instagramable dengan Kaca Nako, Begini Tampilan Warteg Modern di Bogor
Jenis jendela yang sederhana tetapi cukup baik untuk menghasilkan pergerakan udara yang optimal adalah jendela nako.
Jendela nako ini dapat menghasilkan pertukaran udara hampir 95%.