Dengan jendela nako yang berupa “bilah-bilah” yang dapat diubah-ubah posisinya, aliran udara dapat diarahkan seperti yang kamu kehendaki.
Jendela nako juga dapat digunakan untuk daerah yang kecepatan anginnya tinggi.
Bilah-bilah nako dapat menjadi penahan angin, sehingga kecepatan angin berkurang.
Adapun, jenis lain yaitu jendela dengan cara membuka ke samping (swing) akan menghasilkan pertukaran udara 100%.
Namun bentuknya memerlukan ruang gerak yang cukup besar untuk membuka daun jendela, sehingga tidak dapat menghemat ruang di bagian depannya.
Sedangkan bentuk jendela dengan cara jungkit di bagian bawah lebih menghemat ruang, namun udara yang masuk sangat sedikit, hanya sekitar 20%.
Hal ini disebabkan pergerakan udara harus terhalang lebih dahulu oleh daun jendela baru kemudian dibelokkan ke atas.
Baca Juga: Sama-sama Jadi Penutup Jendela, Ini Perbedaan Gorden dan Blind
Bentuk jungkit di bagian atas juga menghemat ruang, namun udara yang masuk relatif lebih banyak dibandingkan dengan jendela jungkit di bagian bawah.
Pertukaran udara yang terjadi dapat mencapai 50%, karena angin dapat diarahkan secara langsung mengikuti bentuk kemiringan dari daun jendelanya.
Semua ciri dari jendela tersebut di atas berlaku juga untuk bovenlicht, yaitu jendela kecil yang biasanya diletakkan di bagian atas dinding, sebagai lubang pertukaran udara dan masuknya cahaya di kamar mandi, gudang, atau dapur.