Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Uniknya Perpustakaan di Semarang, Berkonsep Panggung dan Fasad Wajik

Kontributor 01 - Jumat, 14 Agustus 2020 | 09:00
Konsep rumah panggung pada perpustakaan Microlibraby Warak Kayu di Semarang.
Dok. SHAU

Konsep rumah panggung pada perpustakaan Microlibraby Warak Kayu di Semarang.

IDEAOnline-Ada banyak cara untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Tak hanya melalui pendidikan formal, namun juga berbagai inisiatif yang dilakukan masyarakat luas.

Contohnya adalah melalui arsitektur, seperti yang dilakukan oleh arsitek dan pendiri SHAU, Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann.

Keduanya berinisiatif mendirikan perpustakaan menjangkau masyarakat dengan strategi menjangkau komunitas.

Proyek yang dijalankan saat ini adalah menginisiasi berdirinya microlibrary, sebuah proyek kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti Pemerintah, Corporate Social Responsibility (CSR), yayasan, dan komunitas.

"Kami melihat bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah, dan ingin mencoba meningkatkannya dengan membuat microlibraries yang menjangkau masyarakat dengan strategi merangkul ruang-ruang komunitas," ucap Daliana Kamis (2/4/2020) yang dikutip Kompas.com.

Tak hanya perpustakaan, setiap bangunan microlibrary juga berfungsi sebagai tempat bermain dan berkumpul warga.

Baca Juga: Didesain Nyaman untuk Kerja di Rumah, I-Brick pada Pagar Bikin Hunian Tampil Natural

Uniknya Perpustakaan di Semarang, Berkonsep Panggung dan Fasad Wajik

Uniknya Perpustakaan di Semarang, Berkonsep Panggung dan Fasad Wajik

Salah satunya adalah sebuah perpustakaan mini yang berada di Taman Kasmaran, Semarang, Jawa Tengah yang diberi nama Microlibrary Warak Kayu.

Perpustakaan ini tercipta dari inisiatif berbagai pihak, seperti Arkatama Isvara Foundation (AIF) sebagai penyandang dana.

Source : kompas

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular