Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Uniknya Perpustakaan di Semarang, Berkonsep Panggung dan Fasad Wajik

Kontributor 01 - Jumat, 14 Agustus 2020 | 09:00
Konsep rumah panggung pada perpustakaan Microlibraby Warak Kayu di Semarang.
Dok. SHAU

Konsep rumah panggung pada perpustakaan Microlibraby Warak Kayu di Semarang.

Desain tersebut sebelumnya juga diterapkan di Microlibrary Bima.

Perpustakaan yang didirikan di Kota Bandung ini dirancang dengan 2.000 ember plastik yang digunakan untuk membentuk dinding bangunan.

Menurut Florian, belajar dari desain yang diterapkan di Microlibrary Bima di mana masyarakat memanfaatkan ruang bawah sebagai lokasi aktivitas, maka desain tersebut diterapkan pula di Microlibrary Warak Kayu.

"Elemen-elemen seating tribune yang bisa dipakai untuk lecture, duduk, aktivitas workshop, ada ayunan kayu untuk anak-anak. Di dalam perpustakaan ada jaring untuk duduk atau bersantai membaca," ucap Florian.

Persamaan lainnya, menurut Florian, adalah konsep screen layering pada fasad bangunan.

Baca Juga: Lantai Kayu Engineered, Apa Keunggulannya Dibanding Parket Laminated?

Perpustakaan Microlibrary Warak kayu di Semarang.

Perpustakaan Microlibrary Warak kayu di Semarang.

Dia mengatakan elemen tersebut menyaring langsung cahaya matahari yang mengenai bangunan.

Dengan demikian, panas dari matahari tidak langsung masuk ke dalam ruangan, namun tetap menerangi bangunan tanpa lampu pada siang hari.

Tak hanya itu, desain fasad di perpustakaan ini juga berfungsi untuk penghawaan silang sehingga mendinginkan interior bangunan tanpa harus menggunakan pendingin ruangan.

"Ada secondary layer untuk menghalangi hujan, intinya performa bangunan mirip satu sama lain," kata dia.

Material bangunan Keseluruhan bangunan didirikan seluas 90 meter persegi dengan tinggi 6,65 meter.

Source : kompas

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular